Gambar hasil tangkap layar video Yanti yang lagi viral (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM- Seorang wanita yang mengaku sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang saat ini berada di negara Taiwan membuat netizen heboh.
Ulahnya yang memvideokan dirinya dalam melakukan tindakan tak wajar yakni menampilkan bagian sensitif saat live dalam aplikasi tiktok.
Bukan hanya itu, rupanya Yanti punya banyak video yang telah tersebar di media sosial.
Hal itu memicu reaksi dari para netizen yang ingin menyaksikan video berdurasi 10 menit tersebut.
Sementara itu video-video Yanti sengaja diviralkan demi menambah popularitas dan mendapatkan gift paus yang bernilai 150 ribu rupiah.
Gift paus ini merupakan bentuk hadiah virtual yang diberikan oleh pengguna tiktok lain.
Para tiktokers dalam membuat video selalu mengincar gift paus untuk menambah pundi-pundi penghasilan mereka.
Di sisi lain, para netizen memburu video tersebut. Bahkan ada yang mencari untuk dapat di download secara gratis.
Namun tanpa disadari aksi yang dilakukan dengan live di media sosial menampilkan gambar tak senonoh merupakan perbuatan yang tak layak dicontoh.
Penjelasan Dampak Tampil Live di Media Sosial Seperti Dilakukan Yanti
Tampil di depan banyak orang secara langsung dapat menyebabkan tekanan untuk selalu tampil sempurna.
Ketakutan akan penilaian publik dapat memicu stres dan kecemasan, terutama jika banyak orang memberikan komentar negatif.
Beberapa individu mungkin merasa cemas tentang bagaimana mereka akan diterima, yang dapat memengaruhi kesehatan mental mereka.
Melihat orang lain yang tampak lebih sukses atau bahagia selama live streaming dapat menyebabkan perasaan rendah diri dan ketidakpuasan dengan diri sendiri.
Individu sering membandingkan diri mereka dengan influencer atau pengguna lain yang tampak lebih menarik atau berpengaruh, yang dapat mengganggu harga diri.
Selama live streaming, individu mungkin tidak menyadari seberapa banyak informasi pribadi yang mereka bagikan, yang dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Konten yang ditayangkan secara langsung dapat diambil dan disebarluaskan tanpa izin, menimbulkan risiko pelanggaran privasi.
Tampil secara langsung dapat menarik perhatian yang tidak diinginkan, termasuk penguntitan atau perilaku stalking.
Pengguna dapat menjadi target serangan siber, termasuk peretasan akun atau penyebaran malware.
Keterlibatan yang berlebihan dalam media sosial dapat menggantikan interaksi tatap muka, yang penting untuk membangun hubungan sosial yang sehat.
Meskipun tampak terhubung dengan banyak orang, pengguna dapat merasa terasing jika hubungan mereka tidak mendalam atau berarti.
Interaksi di live streaming sering kali melibatkan komentar dari penonton.
Komentar negatif dapat menyebabkan konflik dan meningkatkan ketegangan, baik antara streamer dan penonton maupun di antara penonton itu sendiri.
Tampil live dapat mengubah dinamika hubungan kelompok, menyebabkan persaingan atau iri di antara teman-teman.
Tampil secara langsung dapat menyebabkan pengguna menghabiskan waktu berlebihan di depan layar, yang berdampak negatif pada kesehatan fisik, termasuk masalah tidur dan gaya hidup tidak aktif.
Kecanduan untuk mendapatkan perhatian dan interaksi positif dapat memengaruhi keseimbangan hidup dan kesehatan secara keseluruhan.
Paparan terus-menerus terhadap kritik dan perbandingan sosial dapat menyebabkan masalah kesehatan mental yang serius, termasuk depresi dan kecemasan.
Konten yang ditayangkan secara langsung dapat diakses kembali di masa depan. Kesalahan atau tindakan yang tidak pantas selama siaran dapat merusak reputasi seseorang.
Bagi profesional, perilaku yang tidak pantas selama live streaming dapat mempengaruhi karier mereka, termasuk peluang kerja di masa depan.
Konten yang dianggap tidak pantas atau melanggar hukum dapat menyebabkan masalah hukum bagi individu, termasuk tindakan hukum dari pihak lain. (*)