![]() |
Tumpukan tanah yang digunakan warga untuk menutup akses masuk ke SPBU-N, Desa Watu, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Sejumlah warga menutup akses jalan masuk ke
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBU-N) di Desa Watu, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Selasa (22/10/24).
Penutupan tersebut merupakan buntut kekecewaan warga dan nelayan setempat yang merasa tidak masuk dalam prioritas penyaluran BBM jenis solar khusus untuk nelayan.
"Kami protes dan ini bentuk kekecewaan disebabkan tidak dilayani sebagai nelayan pengelola tidak memberikan kami solar," ungkap perwakilan nelayan, A. Emmang kepada timurkotacom, Rabu (23/10/24).
Dia melanjutkan, selain itu dirinya juga meminta agar pihak pengelola SPBU-N adil dalam menyalurkan BBM.
"Pembagian BBM solar tersebut harus adil jangan ada monopoli dengan warga dari Bajoe," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Warga Desa Watu, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mengeluhkan dan bahkan akan berencana menutup akses jalan masuk Mobil Tangki SPBU Desa Watu.
Penyebabnya mereka memprotes pembagian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar yang hanya dinikmati pendatang.
"Jangan ada monopoli dengan warga lain sehingga jatah solar kita tidak terpenuhi, kami hanya penonton saja dan timbul rasa kecemburuan sosial, pasalnya dari Pemakai Solar dari Bajoe gampang saja mengambil dan membeli Solar di Desa kami sampai berton- ton," ungkap A. Emmang.
Sementara itu kata dia, penduduk setempat tidak diberi pelayanan maksimal.
"Kadang kita mau mengisi jerigen kadang antrian kita cepat habis, karena mereka monopoli solar tersebut," tambah A. Emmang saat ditemui tim timurkota.com, Selasa, (22/10/24).
Menurut A.Emmang jatah kouta Solar di SPBU Desa Watu Sebanyak 8 Ton dalam dua hari, dan kadang mobil dari Bajoe mengisi jerigen 4000 liter.
"Biasa datang 6 mobil mengisi, dan kita disini Warga Nelayan mau mengisi cepat habis, sehingga kami akan protes dan kami sudah sampaikan ke pemerintah desa," lanjutnya.
Sementara itu Kades Watu, A. Asmarianto saat dikonfirmasi membenarkan adanya kecemburuan sosial warga kami, dan ada warga lain akan monopoli pembelian solar.
"Kami akan mediasi warga bersama pengelola SPBU nantinya, bersama kapolsek untuk duduk bersama- sama.sebagai Pemerintah Desa kami ingin terbaik dan sebatas memfasilitasi dan mediasi saja," ungkapnya
Sementara itu Pimpinan SPBU Watu A. Rampe Wali saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya menyerahkan permasalahan tersebut ke pemerintah desa dan Polsek Barebbo.
"Mungkin baiknya ke Petta Desa Watu atau Pak Kapolsek Barebbo kita tanya, karena kalau saya pasti, saya kubela diriku," ujarnya singkat. (*)