Iklan

Miris, Dua Kasus Pemerkosaan Anak Menyita Perhatian di Bone, Polisi Didesak Usut Tuntas

tim redaksi timurkotacom
Sabtu, Mei 11, 2024 | 11:54 PM WIB Last Updated 2024-05-11T16:55:23Z

Penulis: Tim timurkota.com
Editor: Herman Kurniawan

Ilustrasi kasus pemerkosaan di Bone, (Foto: Dok. Istimewa)

TIMURKOTA.COM, BONE- Kasus tindak kekerasan seksual terkait dengan anak di bawah umur menyita perhatian publik di Kabupaten Bone. 

Saat ini ada dua kasus yang sementara dalam penanganan pihak kepolisian. Pertama, kasus pemerkosaan yang terjadi di Kecamatan Mare. 

Dari penuturan keluarga korban, mereka telah melaporkan kasus kurang lebih empat bulan. Namun hingga saat ini pelaku masih berkeliaran. 

"Pelaku belum ditangkap, itu betul terjadi. Kami berharap polisi bertindak,"teranya.

Kepolisian Resort Bone melalui unit PPA tengah melakukan proses hukum terkait dengan dugaan kasus pemerkosaan terhadap anak di bawah umur. 

Korban NR Binti NU (16) masih mengalami trauma mendalam akibat dari aksi pelaku berinisial, ZA Alias EN (22).

Adapun kronologi kasus lengkap tersebut bermula, NR awalnya tengah tidur siang di kamarnya di dalam rumah orang tuanya. 

Kemudian, ZA masuk ke dalam kamar tersebut melalui jendela. Menurut pengakuan korban, di dalam kamar dirinya dipaksa oleh pelaku untuk jadi korban pelampiasan nafsu bejatnya. 

Pelaku disebut melakukan pemerkosaan terhadap korban sebanyak tiga kali lalu pergi meninggakan lokasi.

"Sampai saat ini korban mengalami trauma mendalam. Sehingga setelah mengetahui kami pihak keluarga memilih menempuh jalur hukum," ungkap kerabat korban.

Aksi bejat diduga dilakukan pelaku pada Juni 2023 lalu. Namun hal itu sempat ditutupi korban lantaran takut dan malu menceritakan kepada orang tua.

Baru pada Januari 2024 korban akhirnya menceritakan kepada orang tuanya terkait dengan kasus pemerkosaan yang dialami. 

Kasi Humas Polres Bone, Iptu Rayendra Muhtar SH yang dikonfirmasi tim timurkota.com Jumat (10/05/24) membenarkan adanya laporan tersebut.

"Laporan sudah kami tangani, sementara diproses di Unit PPA," tukasnya. 

Selanjutnya kasus kedua, seorang gadis, Bunga (bukan nama sebenarnya) berusia 17 tahun asal Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone menjadi korban pemerkosaan.

Pelakunya diketahui seorang pria bernama, Celli. Ia mengintai di kawasan SPBU Jl MT Haryono, Kelurahan Bulu Tempe, Kota Watampone, Jumat (11/05/24) Pukul 22.00 Wita.

Dalam keterangan korban kepada awak media, awalnya dia meninggalkan kampung halamannya menuju ke Kota Watampone untuk bertemu dengan saudara sepupunya. 

Ia kemudian masuk ke SPBU untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM), setelah meninggalkan SPBU dia kemudian dicegat pelaku di jalan. 

"Setelah mengisi BBM saya kemudian melanjutkan perjalanan. Namun berhenti karena ada telepon dari sepupu menanyakan posisi sudah dimana," tukasnya. 

Kemudian tiba-tiba pelaku muncul dan bertanya mau kemana. Celli bahkan memaksa menawarkan diri untuk mengantar korban sampai ke tujuan dengan alasan sudah malam. 

"Saya menolak diantar, kemudian dia mengajak saya ke salah satu tempat di depan terminal (Terminal Petta Ponggawae) dengan alasan ada yang mau disampaikan," terangnya. 

Sesampai di lokasi pelaku mencari alasan agar mendekati korban. Termasuk menyampaikan bahwa dirinya akan memberi tahu jalur menuju ke alamat rumah yang ingin didatangi. 

"Dia sempat bilang ke saya tidak usah ke rumah saudara sepupu karena sudah malam. Besok saja baru ke sana. Ikut sama saya saja ke wisma. Jadi saya tanyakan apa dibilang wisma? Dia jawab tempat penginapan," terangnya menirukan perkataan pelaku.

Mendengar ajakan itu, korban menolak. Namun pelaku langsung melakukan tindak penganiayaan dengan cara memukul kepala korban menggunakan tangan kosong.

"Jadi pas dipukul saya terjatuh dan pusing. Dia kemudian menarik baju yang saya pakai hingga robek," lanjutnya.

Korban bahkan menjanjikan akan menyerahkan uang kepada pelaku jika tak dipukul dan dilecehkan. Pelaku juga menyita ponsel dan kunci motor korban. 

"Kemudian saya dibonceng ke wisma dan disana dipaksa masuk ke dalam kamar. Dia kunci pintu lalu dipaksa buka pakaian hingga berhubungan, sudah itu saya pulang dan sembunyi di masjid baru menelpon ke keluarga," tukasnya. 

Faisal yang merupakan saudara korban mengaku awalnya melaporkan aksi penganiayaan dan pelecehan seksual yang dilakukan pelaku terhadap adik kandungnya. 

Namun belakangan, setelah pihak orang tua menanyakan baik-baik kejadian yang dialami korban. Dia berterus terang bahwa telah jadi korban pemerkosaan oleh pelaku bernama Celli. 

"Kami telah membuat laporan adanya penganiayaan. Namun belakangan pas adik saya mulai membaik kondisinya, kami tanya baik-baik dan ternyata bukan hanya dipukul tapi dipaksa berhubungan," terangnya. 

Dia kemudian melakukan visum lalu melaporkan dugaan pemerkosaan yang dilakukan pelaku terhadap adiknya.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Miris, Dua Kasus Pemerkosaan Anak Menyita Perhatian di Bone, Polisi Didesak Usut Tuntas

Jangan lupa ikuti kami di


Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }