reporter editor tim timurkota. com herman kurniawan  |
| Salah seorang calon penerima BSPS di Desa Tadang Palie, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Sejumlah warga Desa Tadang Palie, Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan kecewa setelah batal mendapatkan bantuan bedah rumah dari pemerintah.
Meski warga tersebut telah dinyatakan lolos verifikasi. Batalnya warga menerima manfaat Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) lantaran terjadi miskomunikasi pemerintah desa dengan tim verifikasi kelayakan menerima BSPS.
Buntut kekecewaan warga tersebut, mereka bahkan beranggapan bahwa ada upaya dari pemerintah desa untuk menggagalkan dirinya sebagai penerima BSPS.
"Mungkin karena kami ini dianggap bukan orangnya, sehingga dia tidak mau tanda tangani. Apalagi dari awal pengusulan memang sudah ada kabar bahwa tidak akan disetujui meskipun lolos verifikasi kelayakan," ungkapnya.
Pendamping BSPS Kecamatan Ulaweng, Tisar mengatakan, semua calon penerima telah dinyatakan layak dan lolos verfikasi. Namun pihak pemerintah desa menolak tanpa alasan yang jelas.
Menurut Tisar, lolos atau tidaknya calon penerima ditentukan oleh Balai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
"Kalau terkait kelayakan tidak sertamerta kita tentukan. Kita usulkan dulu dan verikasi calon penerima bahkan pihak balai sangat ketat karena menggunakan sistem aplikasi," terangnya.
Untuk Desa Tadang Palie, Tisar menjelaskan sempat ada calon peserta yang tertolak. Namun setelah dimasukkan pengganti dinyatakan lolos dan berhak menerima.
"Makanya kemarin itu ada yang tertolak sehingga yang masuk adalah pengganti," bebernya.
Sementara itu Kepala Desa Tadang Palie, Andi Mappakaya Amier saat dikonfirmasi tim timurkota.com pada Kamis, (23/05/24) melalui sambungan telepon, menjelaskan terkait dengan perihal sehingga warganya batal menerima bantuan BSPS.
"Saya tidak tolak, cuman yang masuk ini tidak layak menerima karena saya juga melihat dari aspek ekonominya," katanya.
Ketua APDESI Bone ini pun juga menyampaikan bahwa penolakan tersebut lantaran tidak pernah disampaikan terkait adanya program BSPS yang akan masuk ke desanya.
"Kalau ada seperti ini disampaikan, kan disini ada wajib dan sunnah. Jadi kami ini di Tadang Palie seperti itu kita dahulukan yang wajib nanti belakangan yang sunnah," ujarnya.
