Iklan

Dua Pelajar SD Tewas Tenggelam di Permandian Alam di Bone, Hingga Misteri Kayu Ulin Rumah Adat Bola Soba

tim redaksi timurkotacom
Rabu, Desember 27, 2023 | 1:45 AM WIB Last Updated 2023-12-26T18:45:11Z

Kaleidoskop 2023


Tim SAR Gabungan di Bone melakukan evakuasi terhadap korban tenggelam (Foto: Dok. Istimewa)

TIMURKOTA.COM, BONE- Beragam peristiwa perairan yang terjadi sepanjang 2023. Dari sekian banyak insiden, dua masuk dalam kategori membuat heboh publik khususnya di Kabupaten Bone.

Beritanya menghiasi pemberitaan utama media-media lokal. Bahkan, netizen pun ikut mengunggah beberapa informasi terkait dengan dua peristiwa tersebut. 

Tim timurkota.com kemudian merangkum dua peristiwa penting yang tak terlupakan dalam kurung waktu satu tahun berlalu. 

Pertama, peristiwa tewasnya dua orang anak masing-masing, Katris Bin A Kaddapi (10) dan Muh Said Bin Syarifuddin (11).

Keduanya tewas tenggelam di Permandian Alam Waempubbu, Desa Waempubbu, Kecamatan Amali, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan bertambah. 

Menurut informasi yang diperoleh Katris merupakan anak dari Kepala Desa Ujung, Kecamatan Dua Boccoe. 

Kepastian meninggalnya, Katris disampaikan Kapolsek Amali, Iptu Arif melalui update informasi yang diperoleh dari lapangan. 

"Info terbaru masuk, korban yang sempat dilarikan ke rumah sakit juga meninggal dunia," ungkapnya.

Sebelumnya seorang korban lain, Muh Said Bin H Syarifuddin (11) yang merupakan warga setempat meninggal dunia. 

Kedua korban ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri di kolam. Mereka diduga nekat turun mandi di saat lokasi dalam keadaan sepi, tak ada orang dewasa yang memantau, Minggu (27/08/23) Pukul 14.15 Wita. 

Iptu Arif membenarkan peristiwa naas yang terjadi di wilayah hukumnya tersebut. 

"Setelah mendapat laporan tim kami dari Polsek Amali turun ke lokasi melakukan olah TKP," ungkap perwira dua balok ini. 

Menurutnya, kronologi kejadian bermula saat korban masuk ke kawasan permandian tanpa didampingi orang dewasa. 

"Selang beberapa saat kemudian ada yang menemukan korban di dalam kolam dalam keadaan tak sadarkan diri," tukasnya.

Kedua, peristiwa tenggelamnya kayu ulin yang merupakan bahan pembangunan rumah adat Bola Soba. 

Peristiwa kapal tongkang yang mengangkut kayu tenggelam tersebut terjadi di perairan Palu saat hendak memasuki wilayah selat Makassar.

Basarnas Kota Palu menyampaikan kronologi lengkap terkait dengan tenggelamnya kayu ulin tujuan Kabupaten Bone di perairan Palu, Sulawesi Tengah.

Kepala Subseksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Basarnas Kota Palu, Rusmadi saat dikonfirmasi timurkota.com mengatakan bahwa kapal yang mengalami insiden yakni jenis tongkang dengan kapal penarik TB Miss 1.

Menurutnya peristiwa tenggelamnya kayu ulin tersebut bermula pada Senin (02/10/23) lalu. Kapal tersebut mengalami insiden lepas tali towing setelah dihantam ombak setinggi 3,5 meter. 

"Jika tidak dilakukan lepas tali towing, maka dapat dipastikan kapal akan terbalik atau tenggelam, akibat perlawanan tarikan yang tak terkendali dalam cuaca tersebut," ungkapnya, sesuai dengan laporan yang diterima dari nahkoda kapal, Andika Majid.

Dalam rekaman video amatir yang diterima, tampak tim Sar mengevakuasi dua orang korban dari kapal tongkang yang sebagian besar kayunya telah tenggelam.

Kontraktor yang menangani pembangunan bola soba, Heru Amal angkat bicara terkait dengan kayu ulin yang disiapkan untuk pembangunan bola soba tenggelam di perairan Palu. 

Menurut Heru, setelah mendapat informasi bahwa kayu tersebut tenggelam dia langsung ke berangkat ke Samarinda.

"Saya sementara dalam perjalanan ke Samarinda untuk mengecek langsung terkait dengan kabar tersebut," ungkapnya saat dikonfirmasi tim timurkota.com, Minggu (08/10/23) Pukul 15.30 Wita.

Heru melanjutkan, pihaknya belum memberi informasi terkait dengan kronologi lengkap peristiwa tersebut. 

"Saya belum bisa berikan keterangan pasti sebelum saya konfirmasi langsung dengan pemilik dan awak kapal," tukasnya. 

Menurut informasi yang diperoleh saat melintas di Perairan Palu, Kapal Tongkang yang mengakut kayu mengalami kendala sehingga kayu tenggelam. 

Sementara kapal yang menarik berhasil selamat. Termasuk dengan kapten dan awak kapal. Setelah kejadian beberapa kapal sempat mencoba membantu menarik namun tak berhasil.

Sebelumnya diberitakan, Kayu ulin bahan pembangunan bola soba yang didatangkan khusus dari Pulau Kalimantan ke Kabupaten Bone tenggelam di wilayah perairan Palu. 

Dari data yang diperoleh tim timurkota.com kapal pengakut kayu tersebut mengalami kecelakaan saat berada di perairan Palu, Sulawesi Tengah sebelum masuk ke selat Makassar. 

"Pembangunan bola soba kemungkinan akan kembali tertunda atau tidak lanjut. Kayunya yang didatangkan dari Kalimantan tenggelam. Ada beberapa kapal yang menarik namun tak mampu menggerakkan kayu dari dasar laut," ungkap sumber yang enggan dimediakan namanya. 

Masih sumber tersebut mengatakan, kayu uling yang dibeli dengan harga miliaran rupiah tersebut kemungkinan akan sulit diselamatkan. 

"Kontraktor yang rugi karena masih di tangan mereka. Yang jelas pemerintah akan terima jadi, namun ini pasti akan terkendala," lanjutnya. 

Informasi lain yang diperoleh menyebutkan bahwa titik tenggelamnya kapal pengakut kayu tersebut masih berada di wilayah Palu, Sulawesi Tengah. 

"Iye tenggelam, lokasinya masih berada di wilayah Palu," sebut sumber timurkota.com

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bone, Askar membenarkan dirinya menerima informasi secara lisan bahwa kayu tersebut tenggelam.

"Iya, informasi secara lisan telah disampaikan ke kami. Namun baru secara lisan belum bisa dipertanggungjawabkan, makanya saya minta supaya dibuatkan laporan tertulis," tegasnya. 

Askar melanjutkan, saat ini pihak kontraktor sementara dalam perjalanan menuju ke perusahaan pengangkut kayu di Samarinda. 

"Saat ini sementara dalam perjalanan ke Samarinda untuk mengecek dan berkoordinasi dengan pihak perusahaan pengangkut kayu tersebut," tutupnya.

Kontraktor yang menangani pembangunan bola soba, Heru Amal angkat bicara terkait dengan kayu ulin yang disiapkan untuk pembangunan bola soba tenggelam di perairan Palu. 

Menurut Heru, setelah mendapat informasi bahwa kayu tersebut tenggelam dia langsung ke berangkat ke Samarinda.

"Saya sementara dalam perjalanan ke Samarinda untuk mengecek langsung terkait dengan kabar tersebut," ungkapnya saat dikonfirmasi tim timurkota.com, Minggu (08/10/23) Pukul 15.30 Wita.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Dua Pelajar SD Tewas Tenggelam di Permandian Alam di Bone, Hingga Misteri Kayu Ulin Rumah Adat Bola Soba

Jangan lupa ikuti kami di


Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }