 |
| Pembicara memaparkan materinya (foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Serum Institut menggelar Refleksi Akhir Tahun 2023 dengan Tema 'Peran Pemuda dan Mahasiswa dalam Mengawal Potensi Kecurangan Pemilu 2024' yang berlangsung di Warkop Nassami, Selasa, 26 Desember 2023.
Pembicara dalam kegiatan ini antara lain, Ketua BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Moh. Rizki Mahda Putra, Akademisi Unismuh, Dr Rendra Anggoro, Presnas ILMISPI WIL IV/ Aktivis Unismuh, Zul Jalali, Ketua BEM Sospol UIT, Khairil Fajri.
Dalam kesempatan itu, Moh Rizki Mahda Putra selaku Ketua BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis mengatakan bahwa Pemilu merupakan sarana menentukan nasib bangsa ke depan, olehnya diperlukan peran elemen mahasiswa dan pemuda dalam menentukan nasib bangsa.
"Kecurangan Pemilu berupa money politik dan penggelembungan suara harus diminimalkan dengan peran pemuda dan mahasiswa dalam menyukseskan pemilu 2024 dengan banyak belajar dalam pemilu 2019 dan 2014," ujarnya.
Kemudian mendorong peran pemuda dalam mengadvokasi dan mengedukasi untuk menyukseskan pemilu damai tanpa kecurangan harus diambil oleh mahasiswa dan pemuda.
Sementara itu Dr Rendra Anggoro selaku Akademisi Unismuh menyebutkan pemuda dan mahasiswa memiliki segmen yang sangat besar dalam Pemilu 2024, potensi yang harus dimanfaatkan untuk mengawal Pemilu 2024.
"Mahasiswa dan Pemuda harus mengawal pemilu 2024 sebagai upaya menjaga kecerdasan publik yang akan menentukan nasib bangsa ke depan dan itu dimulai sejak partisipasi menjaga pemilu yang berintegritas," imbuhnya.
Pemuda harus mampu menangkis upaya permainan politik uang, dimulai dari kesiapan mental sebagai pemegang hak pilih untuk tidak menerima sogokan dalam bentuk money politic.
"Kesadaran akan pentingnya kapasitas, integritas dan kredibilitas calon kontestan politik yang akan berlaga pada perhelatan politik pada februari mendatang yang tidak hanya bermodalkan popularitas, elektabilitas dan isi tas calon kandidat baik caleg maupun capres, dan yang terakhir," lanjutnya.
Berpartisipasi dalam mengawal jalannya pesta demokrasi dengan ikut serta mengawal ditiap TPS masing-masing, dan dengan model seperti inilah kita bisa meminimalisir potensi kecurangan pada pemilu mendatang dan ini pula akan menghadirkan optimisme publik untuk berpartisipasi dalam politik.
