Iklan

Angka Kriminalitas di Bone Meningkat Jelang Pemilu, Pekerjaan Rumah Bagi Aparat Penegak Hukum

tim redaksi timurkotacom
Selasa, Desember 05, 2023 | 6:11 PM WIB Last Updated 2023-12-05T11:13:42Z

Kumpulan gambar kasus kriminal di Kabupaten Bone, mulai pembunuhan hingga perdaran narkoba (Foto: Dok. Istimewa)

TIMURKOTA.COM, BONE- Angka kriminalitas di Kabupaten Bone relatif mengalami peningkatan di tengah pelaksanaan tahapan Pemilu 2024. 

Mulai dari kasus pembunuhan dalam kurung waktu empat bulan terakhir menelan tiga korban jiwa. Di mulai kasus pembunuhan di Dusun Bekku, Desa Paccing, Kecamatan Awangpone, Senin (21/08/23) sekira Pukul 04.10 Wita.

Korban bernama Abrar Sulfiandi Bin Juanda Hasan (35) warga Kabupaten Bulukumba yang merupakan suami sah dari SR. 

Sementara terduga pelaku Zainuddin (34) merupakan suami siri dari SR yang ditemani tinggal serumah di Dusun Bekku.

Kemudian, kasus pembunuhan Hj Dahliah  dengan tersangka oknum Satpol PP, Kaharman di Jl Ahmad Yani, Kota Watampone, pada Jumat (10/11/23).

Berkas perkara kasus Kaharman sebagai tersangka saat ini masih bergulir di Unit Resum Polres Bone. 

Kasus pembunuhan kembali terjadi, kali ini di Desa Lappae, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dengan korban, Tonggo (49).

Ia tewas diparangi kemanakan sendiri, Alang (40) dalam peristiwa berdarah di jalan raya. Pembunuhan ini dipicu permasalahan sengketa lahan.

Begitu juga dengan kasus pencurian data yang diperoleh tim timurkota.com yang telah masuk di pengadilan negeri Watampone terdapat 31 kasus kasus pencurian tersebut terjadi sepanjang Januari sampai bulan Desember.

Jumlah kasus yang ada merupakan hasil dari proses persidangan di pengadilan negeri Watampone sementara jumlah kasus lain masih ada yang berproses baik di Polres Bone, maupun di Kejaksaan Negeri Bone.

Belum lagi kasus narkoba, Kepolisian Daerah Polda Sulawesi Selatan mengungkap jaringan peredaran narkotika jenis sabu yang tertangkap di Desa Lapasa, Kecamatan Mare, Selasa (28/11/23) Pukul 14.00 Wita. 

Setelah melakukan penggerebekan, polisi mengungkap bahwa tersangka, ARD merupakan pemilik sekaligus pemesan sabu tersebut melalui tersangka lain, ARS. Polisi juga menyita barang bukti berupa 1 kilogram sabu.

Selain itu, dari 27 kecamatan, 22 diantaranya diduga telah menjadi pusat transaksi jual beli sabu. 

Meski ada beberapa kecamatan, pelaku yang tertangkap tangan melakukan transaksi sabu merupakan pendatang dari luar daerah. 

Seperti baru-baru ini yang terjadi di Desa Pattiro, Kecamatan Mare, pelaku berjumlah dua orang merupakan warga Kabupaten Wajo dan Sidrap. 

Dari data yang dihimpun, umumnya pelaku dari luar melakukan transaksi sabu dengan barang bukti lebih besar ketimbang pelaku lokal di kecamatan. 

Aktivis pemuda, Ali Yusran S.Sos, M.Si mengatakan, jika dilihat dari data yang ada. Peredaran narkoba akan terus memasuki wilayah Kabupaten Bone hingga ke pelosok desa. 

"Karena data yang disajikan merupakan hasil tangkapan atau yang telah diproses hukum. Maka, bisa saja ada wilayah tertentu peredaran sabu ada tapi belum terungkap," terang, Alumi Pasca Sarjana Unibos Makassar ini. 

Ali Yusran mengaku miris dengan kasus peredaran narkoba di Bumi Arung Palakka. 

Menurutnya, pencegahan dan penindakan diperlukan agar barang haram ini tak merasuki seluruh desa.

"Tidak cukup dengan hanya mengandalkan APH. Mereka terbatas, kalau perlu semua kecamatan dan desa membentuk satgas anti narkoba. Nantinya satgas ini membantu melakukan penelusuran. Jika ada dicurigai arahkan tes urine dan rehab, kalau sudah berat silahkan diproses hukum," tukasnya. 

Sementara itu, data diperoleh timurkota.com dari hasil tangkapan pihak kepolisian, kemudian dilipahkan ke Kejaksaan Negeri Bone, hingga menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Bone dari Januari hingga November 2023 sebagai berikut:

Jumlah kasus 109, dari kasus tersebut tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Bone. Tanete Riattang yang merupakan ibu Kota Kabupaten paling tinggi angka kasus yakni mencapai 34 kasus. 

Salah satu kasus terbesar diungkap Polres Bone di Kecamatan Tanete Riattang yakni di Jl Masjid Kelurahan Bukaka pada Sabtu (28/01/23) lalu. 

Dalam penangkapan ini, NC yang telah jadi target berhasil diamankan pihak kepolisian setelah terbukti menguasai sabu 2 Kg dan ekstasi sebanyak 2.300 butir.

Selanjutnya, Kecamatan Tanete Riattang Barat terbanyak kedua dengan angka 20 kasus. Sebagian besar kasus, para pelaku melakukan transaksi di pinggir jalan dengan sistem tempel (meletakkan sabu lalu pemesan datang mengambil).

Salah satu kasus yakni, tertangkapnya Suryaman Alias Surya Bin H Raga di Jl Agussalim, Kelurahan Macege. Suryaman mengaku memperoleh sabu dari pria bernama Unu, pada Sabtu (08/04/23) Pukul 19.00 Wita.

Belakangan, Unu diketahui tertangkap dalam penggerebekan yang dilakukan BNNP Sulawesi Selatan di salah satu rumah di Kota Makassar.

Kecamatan di luar Kota Watampone juga ada cukup menonjol yakni Sibulue. Dari 9 kasus, umumnya pelaku merupakan penduduk lokal yang tersebar di beberapa desa. 

Kasus di Sibulue yang sempat tersorot media yakni penangkapan, Asdar Susanto Alias Riank Bin Nurung pada Selasa (04/04/23) Pukul 20.00 Wita. 

Asdar bersama rekannya, Anto ditangkap setelah keduanya ketahuan melakukan transaksi sabu.

Kemudian, Kecamatan Kahu, tercatat 8 kali terjadi transaksi sabu yang diungkap kepolisian di daerah bagian selatan Kabupaten Bone itu. Ada tiga kasus merupakan pengembangan kasus dari Kabupaten Bulukumba. 

Salah satu kasus dengan jumlah barang bukti paket sedang terjadi di Kelurahan Palattae, Kecamatan Kahu yakni melibatkan pelaku, Ervan Vicky Alias Anggora Bin Anwar pada Jumat (20/01/23) Pukul 20. 00 Wita.

Dalam transaksi ini polisi menyita barang bukti dan uang tunai Rp4 juta yang diduga kuat dilakukan para pelaku saat melakukan transaksi sabu di lokasi.

Sementara di luar dugaan, Kecamatan Dua Boccoe selama ini kerap disebut jadi tempat transaksi sabu. Namun kasus yang sampai dipersidangan baru satu kasus. 

Begitu juga dengan salah satu kecamatan di wilayah Kota Watampone yakni Tanete Riattang Timur, hingga saat ini baru lima kasus terungkap. Ini berbanding terbalik dengan dua kecamatan lain yakni Tanete Riattang dan Barat. 

Dua kecamatan di luar kota juga menonjol kasus pengungkapan sabu yakni Mare dan Ajangale. Kecamatan Mare yang berbatasan langsung dengan Sibulue terdapat empat kasus. 

Begitu juga dengan Ajangale, berada di bagian paling utara Kabupaten Bone yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Wajo. Wilayah ini kerap disebut sebagai salah satu pintu masuknya narkoba ke wilayah Kabupaten Bone. 

Dari data yang diperoleh, ada 4 kasus pengungkapan kasus narkoba di Ajangale. Sebagian besar pelaku merupakan penduduk setempat. 

Tiga kecamatan, masing-masing, Barebbo, Ulaweng, dan Libureng, masing-masing tiga pengungkapan kasus di wilayah tersebut. 

Pelakunya juga merupakan penduduk setempat. Mereka tertangkap usai membeli sabu dengan alasan untuk dikonsumsi secara pribadi. 

"Sebetulnya ini merupakan sebuah indikasi bahwa keamanan perlu ditingkatkan. Apalagi ini mendekati pemilu, jangan sampai hal tersebut dianggap sepele. Ibarat kata ini warning bagi kita semua terkhusus penegak hukum," tukas, aktivis Mahasiswa, Abdul Halid. 

Berikut data kasus penangkapan sabu yang diperoleh tim timurkota.com dari hasil tangkapan dari Januari hingga November 2023:

Tanete Riattang : 34 Kasus
Tanete Riattang Barat: 20 Kasus
Tanete Riattang Timur: 5 Kasus
Kahu: 8 Kasus
Libureng: 3 Kasus
Cenrana: 2  Kasus
Mare: 4 Kasus
Tonra: 2 Kasus
Tellusiattinge: 1 Kasus 
Ulaweng: 3 Kasus
Awangpone: 1 Kasus
Sibulue: 9 Kasus   
Tellu Limpoe: 1 Kasus
Lamuru: 2 Kasus
Dua Boccoe: 1 Kasus
Lapri: 1 Kasus
Ajangale: 4 Kasus  
Libureng: 1 Kasus
Amali: 1 Kasus
Barebbo: 3 Kasus   
Ponre: 2 Kasus
Palakka: 1 Kasus.
 Dengan Total: 109 kasus 

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Angka Kriminalitas di Bone Meningkat Jelang Pemilu, Pekerjaan Rumah Bagi Aparat Penegak Hukum

Jangan lupa ikuti kami di


Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }