Iklan

Ini Pernyataan Kontraktor Terkait Kayu Ulin untuk Pembangunan Bola Soba Tenggelam di Perairan Palu

tim redaksi timurkotacom
Minggu, Oktober 08, 2023 | 2:54 PM WIB Last Updated 2023-10-08T10:45:21Z

reporter                    editor
tim timurkota.com  | herman kurniawan

Ilustrasi kapal tongkang mengangkut kayu (Foto: Dok. Istimewa)

TIMURKOTA.COM, BONE- Kontraktor yang menangani pembangunan bola soba, Heru Amal angkat bicara terkait dengan kayu ulin yang disiapkan untuk pembangunan bola soba tenggelam di perairan Palu. 

Menurut Heru, setelah mendapat informasi bahwa kayu tersebut tenggelam dia langsung ke berangkat ke Samarinda.

"Saya sementara dalam perjalanan ke Samarinda untuk mengecek langsung terkait dengan kabar tersebut," ungkapnya saat dikonfirmasi tim timurkota.com, Minggu (08/10/23) Pukul 15.30 Wita.

Heru melanjutkan, pihaknya belum memberi informasi terkait dengan kronologi lengkap peristiwa tersebut. 

"Saya belum bisa berikan keterangan pasti sebelum saya konfirmasi langsung dengan pemilik dan awak kapal," tukasnya. 

Menurut informasi yang diperoleh saat melintas di Perairan Palu, Kapal Tongkang yang mengakut kayu mengalami kendala sehingga kayu tenggelam. 

Sementara kapal yang menarik berhasil selamat. Termasuk dengan kapten dan awak kapal. Setelah kejadian beberapa kapal sempat mencoba membantu menarik namun tak berhasil.

Sebelumnya diberitakan, Kayu ulin bahan pembangunan bola soba yang didatangkan khusus dari Pulau Kalimantan ke Kabupaten Bone tenggelam di wilayah perairan Palu. 

Dari data yang diperoleh tim timurkota.com kapal pengakut kayu tersebut mengalami kecelakaan saat berada di perairan Palu, Sulawesi Tengah sebelum masuk ke selat Makassar. 

"Pembangunan bola soba kemungkinan akan kembali tertunda atau tidak lanjut. Kayunya yang didatangkan dari Kalimantan tenggelam. Ada beberapa kapal yang menarik namun tak mampu menggerakkan kayu dari dasar laut," ungkap sumber yang enggan dimediakan namanya. 

Masih sumber tersebut mengatakan, kayu uling yang dibeli dengan harga miliaran rupiah tersebut kemungkinan akan sulit diselamatkan. 

"Kontraktor yang rugi karena masih di tangan mereka. Yang jelas pemerintah akan terima jadi, namun ini pasti akan terkendala," lanjutnya. 

Informasi lain yang diperoleh menyebutkan bahwa titik tenggelamnya kapal pengakut kayu tersebut masih berada di wilayah Palu, Sulawesi Tengah. 

"Iye tenggelam, lokasinya masih berada di wilayah Palu," sebut sumber timurkota.com

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bone, Askar membenarkan dirinya menerima informasi secara lisan bahwa kayu tersebut tenggelam.

"Iya, informasi secara lisan telah disampaikan ke kami. Namun baru secara lisan belum bisa dipertanggungjawabkan, makanya saya minta supaya dibuatkan laporan tertulis," tegasnya. 

Askar melanjutkan, saat ini pihak kontraktor sementara dalam perjalanan menuju ke perusahaan pengangkut kayu di Samarinda. 

"Saat ini sementara dalam perjalanan ke Samarinda untuk mengecek dan berkoordinasi dengan pihak perusahaan pengangkut kayu tersebut," tutupnya.

Kontraktor Pembanguna Bola Soba yang dikonfirmasi timurkota.com memilih bungkam.

Saat hendak dikonfirmasi terkait dengan adanya kayu yang tenggelam tersebut, namun tak berhasil. Pesan whatsApp dan telepon tak direspon.

Sekadar diketahui kayu ulin yang akan digunakan membangun bola soba memiliki diameter 40 senti meter dengan panjang 12 meter. 

Pembangunan bola soba senteri mulai dilaksanakan setelah Pemkab Bone melakukan kerjasama kontrak dengan CV Megah Jaya. 

Pemabangunan bola soba pasca terbakar beberapa tahun lalu mencapai Rp12 Miliar.  


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Ini Pernyataan Kontraktor Terkait Kayu Ulin untuk Pembangunan Bola Soba Tenggelam di Perairan Palu

Jangan lupa ikuti kami di


Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }