Sejumlah mobil terlihat melintas di jalur Pattunuang usai dilakukan proses evakuasi, (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Jalan Poros Bone-Makassar tepatnya Dusun Pattunuang, Desa Samangki, Kecamatan Maros telah dapat kembali dilalui setelah proses evakuasi selesai dilaksanakan.
"Alhamdulillah, sudah dapat dilalui," kata, Kasat Lantas Polres Bone, AKP Desy Ayu.
Terlihat dalam gambar yang diunggah beberapan kendaraan roda empat mulai melintas di lokasi.
Diberitakan sebelumnya, Tim gabungan saat ini masih melakukan proses evakuasi di Poros Bone-Makassar teparnya, Dusun Pattunuang, Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros.
Kasat Lantas Polres Bone, AKP Desy Ayu dalam keterangannya yang diterima media timurkota.com, mengatakan proses pengerjaan masih berjalan.
"Untuk informasi terakhir, bantuan sedang sementara dikerja untuk proses evakuasi," ungkapnya, Minggu (22/07/23).
Ia mengimbau kepada warga Bone yang hendak ke Kota Makassar untuk mencari jalan alternatif.
"Kami himbau kepada masyarakat Bone yang akan ke Makassar, lebih baik mengambil arah lain," ungkapnya.
Desy melanjutkan, proses pengerjaan masih akan membutuhkan waktu beberapa jam ke depan.
"Proses pembersihan belum pasti beberapa jam selesai. Namun diusahakan siang ini diberihkan," tutupnya.
Sebelumnya, terjadi runtuhan batu yang menutup penuh badan jalan di jalan poros Maros-Bone Hutan karaenta Dusun Pattunuang, Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros pada Minggu (23/07/23) sekira pukul 00.15 Wita
Runtuhan batu gunung tersebut diakibatkan adanya pelebaran jalan Maros-Camba dimana pada dinding batu telah dipotong mengakibatkan potongan batu terjatuh hingga menutupi badan jalan.
Adapun volume batu gunung yang runtuh tersebut diperkirakan P : 10 meter, L : 5 meter dan tinggi : 3 meter. Proses pembersihan batu yang runtuh tersebut diperkirakan paling cepat satu hari.
"Kami sempat masuk ke wilayah Kappang semalam. Karena kondisi jalan tertup full, akhirnya memilih memutar jalur Jeneponto ke Bulukumba," ungkap, seorang pengemudi, Muh Ilham.
Ia menuturkan, batu yang jatuh dari tebing berukuran besar dan menutup full badan jalan. Sehingga semua jenis kendaraan tak dapat melintas.
"Jangankan kendaraan, pejalan kaki tidak bisa melintas. Kita juga takut-takut mendekat, jangan sampai ada lagi batu dari atas tebing," tambahnya.