Wiwink-Peristiwa, Selasa 29 Maret 2022 10: 03 WIB
|
TIMURKOTA.COM, BONE- Anjing gila kembali menyerang tiga warga di Kecamatan Mare, Kabupaten Bone. Setelah dua anak masing-masing, Diki Darmawan (10) dan Bayu (4) warga Desa Lakukang. Kini tiga orang mengalami hal sama di Desa Ujung Tanah. Dari tiga korban dua diantaranya masih anak-anak.
"Ada lagi tiga orang di tetangga desa digigit anjing gila. Dua korban masih anak-anak, seorang lainnya merupakan Ibu Rumah Tangga," kata Nurdiana orang tua dari korban Diki Darmawan.
Sebelum kejadian di Desa Ujung Tanah. Warga sempat membunuh seekor anjing namun belakangan ketahuan yang dibunuh tersebut bukan anjing gila.
"Awalnya disangka sudah mati karena ada info sudah ditembak pakai senapam angin. Ternyata itu bukan anjing yang gila." Jelasnya.
Pihak dari Dinas Peternakan telah terjun ke lokasi memantau kondisi para korban.
Sebelumnya media ini memberitakan, dua anak di Desa Lakukang, Kecamatan Mare, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mengalami luka serius setelah diserang anjing gila pada Sabtu (26/03/22) Pukul 15.00 Wita.
Korban masing-masing bernama Diki Darmawan (12) dan Bayu yang masih berusia 4 tahun. Berdasarkan keterangan orang tua korban. Sebelum menyerang, anjing tersebut sempat menerkam kucing.
"Saya awalnya di mobil karena hendak menuju ke rumah saudara. Sempat terdengar Diki teriak namun saya kira hanya main-main. Nanti setelah ada orang berteriak kalau ada anak digigit anjing barulah saya lihat ternyata itu anak saya," kata Nurdiana menjelaskan.
Nurdiana melanjutkan, setelah kejadian dia langsung membawa anaknya ke Puskesmas Mare guna diberi pertolongan medis.
"Sudah disuntik rabies. Luka gigitan anjing ada enam, mulai dari leher, tangan, kaki dan bagian vital," lanjut dia.
Diki Darmawan membeberkan kronologi kejadian bermula saat dirinya usai mencuci motor. Ia melihat ada anjing di bawah kios milik orang tuanya.
"Awalnya saya berniat mengusir. Cuman anjingnya langsung menggigit bagian vital saya. Kemudian saya jatuh ke selokan. Setelah jatuh, anjingnya juga melompat dan menggigit tangan dan leher saya," kata Diki saat ditemui di Puskesmas Mare.
Masih Diki menerangkan, sebelum digigit dia sempat diserang anjing tersebut saat pulang dari sekolah.
"Waktu pulang dari sekolah mau memang maka nagigit. Namun tidak berhasil karena saya manjat di teras kios," katanya lagi.
Berselang beberapa saat kemudian, Bayu juga diserang anjing yang sama. Anak yang baru berusia 4 tahun tersebut digigit pada bagian bahu kanan.
"Pertamanya ada terdengar suara kucing di belakang rumah. Kemudian Bayu (korban) keluar rumah dan memukul seng, saat itu juga anjing langsung melompat dan menerkam bahu anak saya. Selain luka gigitan, ada juga bekas cakaran di bawah ketiaknya," ungkap, Aco orang tua korban.