Moh Hamzah-Ekonomi, Minggu 6 Maret 2022 05: 05 WIB
Haji Isam kiri bersama Presiden Joko Widodo saat meresmikan salah satu perusahaan tebu miliknya di Sulawesi Tenggara belum lama ini.
TIMURKOTA.COM, TANAH BUMBU- Angin segar bagi warga yang saat ini menjerit lantaran terjadi kelangkaan serta lonjakan harga minyak goreng. Salah satu putra Kabupaten Bone Sulawesi Selatan, Samsuddin Andi Arsyad atau yang dikenal Haji Isam mendirikan pabrik minyak gorang di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Melalui PT Jhonlin Agro Raya (JAR) putra kelahiran Kecamatan Bengo, Bone itu membangun pabrik minyak goreng berkapasitas 160 ton perhari. Nantinya, pabrik tersebut akan memproduksi minyak goreng premium kemasan satu dan dua liter dengan harga terjangkau.
Pabrik yang pengerjaannya mulai dilakukan pada 29 Juli 2021 ditargetkan dapat rampung dan siap beroperasi pada 29 Juli 2022 mendatanga. Haji Isam mempercayakan pengerjaan pabrik tersebut ke PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi.
"Pabrik minyak goreng ini merupakan fraksinasi dari pabrik refinery yang nantinya bakal mengolah 250 ton bahan baku per hari dan mampu menghasilkan 160 ton minyak goreng per hari," jelas Zafrinal dikutip dari Antara, Sabtu (5/3/22).
Di sisi lain selama pembangunan pabrik tersebut menyedot tenaga kerja hingga 250 orang warga sekitar. Saat mulai beroperasi nanti juga akan menyerap mayoritas tenaga kerja lokal
Jika pabrik beroperasi, tentu akan menciptakan lapangan kerja baru dan rencananya akan menyerap 80 persen tenaga kerja lokal," tambahnya.
Zafrinal menerangkan, pabrik minyak goreng ini diharapkan dapat membantu dalam hal meningkatian perekonomian dari hulu sampai hilir dalam agro industri sawit.
Pasar minyak goreng sangat potensial. Kebutuhan setiap tahunnya terus mengalami peningkatan yang signifikan.
"Target jangka panjang JAR adalah pemenuhan kapasitas dan ekspansi kapasitas produksi, serta hilirisasi produk CPO dengan produk berkualitas. Harapannya bisa menghasilkan produk minyak goreng berkualitas yang terjangkau masyarakat," ujarnya lagi.
GM PT JAR Mathirlan Romadhoni menambahkan target produksi pabrik baru bakal terealisasi secara bertahap, mulai 50 ton per hari hingga nantinya mencapai kapasitas maksimum 160 ton per hari.
"Kemasan yang diproduksi adalah kemasan 0,5 liter, 1 liter dan 2 liter agar memenuhi daya beli masyarakat, mengingat pasar 0,5 liter, 1 liter dan 2 liter cukup besar," imbuhnya.
Menurut dia, area pemasaran pada tahap awal memang diprioritaskan untuk kebutuhan masyarakat Kalsel, meski tidak menutup kemungkinan bakal berkembang ke provinsi-provinsi lain di Pulau Kalimantan.
"Kelebihan minyak goreng JAR adalah diproses dari lahan sawit kebun sendiri dan kualitasnya premium sehingga harganya bakal kompetitif dan terjangkau," katanya