.png)
TIMURKOTA.COM, SOPPENG- Warga Tompoe, Desa Watu Toa, Kecamatan Marioriwawo, Kabupaten Soppeng digegerkan dengan adanya aliran sesat yang dipimpin seorang pria Petta Janggo Tenggara alias Puan Nene, alias Santo (Dukung) Manreng, alias Annabi.
Petta Janggo mengaku ke warga berusia 270 tahun mengajarkan para pengikutnya bahwa salat tidak perlu berwudhu dan wanita haid boleh melakukan salat.
"Dia tinggal di Soppeng selama tiga tahun dan tidak ada Identitas seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP),” tegas, Darwis Kepala KUA Marioriwawo.
Tim gabungan dari Danramil 1423-05 Marioriwawo, Serma Laenre, yang didampingi Kapolsek Marioriwawo, Iptu Muh Ali AR, dan Kepala KUA Kecamatan Marioriwawo, H. Darwis telah menjemput Petta Janggo kemudian di pulangkan ke kampung halamannya.
Dia bersama seorang perempuan bernama Kasmawati (50), kemudian diantar menuju Kepelabuhan Bajoe, Kabupaten Bone, untuk menyeberang ke Kendari, Sulawesi Tenggara, menggunakan kapal feri.
“ Harus ada laporan dari warga, baru kami bisa proses,” tutur Roni.
Kapolsek telah melakukan identifikasi kepada warga yang diketahui pernah belajar dan menjadi pengikut dari Puang Nene.
.png "timurkota.com_official")
