Personel Brimob membantu korban bencana alam di Majene (foto: Istimewa)
TIMURKOTA.COM, MAJENE-
Hari kedua misi kemanusiaan Satbrimob Polda Sulsel dalam membantu korban gempa di Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat terfokus pada misi penyelamatan warga yang terjebak longsor di Desa Mekatta Kecamatan Malunda.
Sedikitnya terdapat 9 warga yang menjadi korban tanah longsor di Desa Mekatta Kecamatan Malunda Kabupaten Majene Sulawesi Barat yang terjadi akibat goncangan gempa berkekuatan 6.2 SR. 8 orang diantaranya selamat dan 1 KK warga bernama Kallo diperkirakan masih tertimbun longsor. Tercatat ada 44 KK yang mendiami desa tersebut dan saat ini 75 orang telah mengungsi ke Desa Rui Kecamatan Malunda Kabupaten Majene Sulawesi Barat.
Pagi tadi sekitar pukul 08.00 WITA. tim penyelamat gabungan yang dipimpin oleh Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sulsel Kombes Pol. Muhammad Anis, P.S.,S.I.K.,M.Si bersama dengan Kapolres Majene AKBP. Ardi S., Danyon Penugasan Satbrimob Polda Sulsel Kompol Nur Ichsan ,S.Sos, dan Danramil Malunda Kapten Inf. Yulius M. Bantau bertolak menuju ke lokasi longsor untuk mengevakuasi korban selamat dan mencari 1 KK yang terdiri dari bapak, ibu dan satu orang anak yang masih tertimbun longsor.
Dalam proses evakuasi ini, jalan yang dilalui cukup berat dan terjal dan menyeberangi sungai karena akses jalan tertimbun longsor. Tampak Komandan Batalyon Penugasan (Danyon Gas) Kompol Nur Ichsan, S.Sos. bersama anggota bahu membahu membantu warga yang mengungsi dengan memikul barang korban longsor untuk di evakuasi ke tenda pengungsian.
Sementara itu tim penyelamat lain yang terdiri dari personel Satbrimob Polda Sulsel, Satbrimob Polda Sulbar, Polres Majene, K9 Polda Sulsel, personel TNI, Basarnas Makassar, PMI dan Dinas Kesehatan Kabupaten Majene tampak berupaya keras menyisir area longsor untuk menemukan korban yang masih tertimbun material longsor.
"Sebagai wujud dari Bhakti Brimob Untuk Masyarakat, kami berupaya membantu korban gempa Majene Sulawesi Barat, saat ini kami fokus membantu mengevakuasi korban selamat beserta barang korban yang masih bisa dimanfaatkan untuk keperluan selama berada di tenda pengungsian karena hingga saat ini akses jalan menuju Desa Mekatta Kecamatan Malunda ini masih terisolir," ungkap Kompol Nur Ichsan kepada awak media saat membawa pakaian korban longsor ke tempat pengungsian.
Sementara itu Dansat Brimob Polda Sulsel Kombes Pol. Muhammad Anis, P.S.,S.I.K.,M.Si. mengatakan bahwa sebagai wujud bhakti Brimob Untuk Indonesia kami telah berupaya melakukan pencarian korban yang masih tertimbun material longsor namun terkendala oleh tidak adanya alat berat di lokasi kejadian.
"Jadi korban yang selamat saat ini telah mengungsi ke desa tetangga yang lebih aman dan 1 KK warga yang tertimbun material longsor sedang kami lakukan proses pencariannya," ujar Dansat Brimob Polda Sulsel.
"Untuk memaksimalkan pencarian korban longsor sendiri, kami juga dibantu oleh anjing pelacak dari Satuan K9 Polda Sulsel untuk menemukan posisi korban,” tambahnya.
Dansat Brimob Polda Sulsel juga menyampaikan bahwa saat ini kami terkendala dengan tidak tersedianya alat berat dimana materi longsor terdiri dari bongkahan batu besar dan batang pohon serta kondisi tanah yang masih labil sehingga sangat mungkin terjadi longsor susulan yang bisa membahayakan tim SAR sehingga pencarian korban terpaksa kami tunda sambil menunggu bantuan alat berat.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa gempa dengan kekuatan 6.2 SR yang terjadi di Kabupaten Majene dan Mamuju Sulawesi Barat telah merusakkan sebagai besar bangunan dan membuat masyarakat harus diungsikan ke tempat yang lebih aman.
***