TIMURKOTA.COM-
Tiap hari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah positif infeksi virus corona. Jumlahnya selalu bertambah sehingga diperlukan upaya untuk menanganinya, salah satunya melalui penambahan fasilitas perawatan yang mumpuni.
Tak hanya pasien dari kalangan warga biasa, namun banyaknya petugas medis yang berjatuhan terinfeksi virus corona dan akhirnya meninggal dunia juga salah satunya disebabkan APD yang minim dan juga kurangnya fasilitas perawatan di berbagai rumah sakit.
Melihat kenyataan ini, CT Corp bersama Bank Mega, Indofood, dan Astra berinisiatif untuk memberikan bantuan berupa perlengkapan medis untuk RS. Cipto Mangunkusumo.
"Dokter kan menghadapi pasien. Mereka pakai APD, tapi pasti ada celah yang virus bisa masuk ke badan dokter. Nah kalau memerlukan tempat tidur (di rumah sakit) tapi sudah penuh, baik ICU, HCU," kata medical consultant sekaligus pelaksana program, dokter Nizar Yamani dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (30/4).
Nizar, yang juga bertugas sebagai dokter di RS.PON, mengungkapkan program ini menyasar pada rumah sakit pemerintah tipe A. Rumah sakit tipe ini dianggap sudah memiliki tim dokter mumpuni dan budaya kerja tim yang solid. Saat SDM sudah ada, maka dukungan bantuan tinggal berupa peralatan medis.
Fasilitas ini pun diharapkan turut berkontribusi dalam 'menjaga' para petugas medis yang menjadi garda terdepan melawan virus corona yang rentan terkena infeksi.
Program ini pun diwujudkan dengan pembangunan fasilitas 20 bed ICU (Intensive Care Unit) dan 75 bed HCU (High Care Unit). Nizar menjelaskan fasilitas ICU termasuk, ventilator, monitor, bed, oxygen generator, meja, rontgen mobile dan CT Scan. Untuk HCU kurang lebih sama hanya saja tidak terdapat ventilator. Fasilitas ini diperuntukkan bagi semua pasien Covid-19.
Nizar menambahkan di Gedung Kiara, RSCM terdapat ruangan yang mampu menampung sebanyak 100 unit bed ICU. Bantuan sebanyak 20 unit bed diharapkan jadi pemicu agar pemerintah juga perusahaan swasta lain turut bergerak.
Selain itu, menguatkan fasilitas yang sudah ada dianggap merupakan langkah yang lebih baik daripada membangun rumah sakit dari nol. Nizar menuturan ICU maupun HCU jelas memerlukan tim dokter mulai dari dokter spesialis sampai subspesialis untuk menangani pasien. Terlebih jika pasien memiliki penyakit penyerta selain covid-19.
"Kalau buat baru itu, seperti masih belajar berjalan. Kalau ini jauh lebih tenang karena ada tempat, komunikasi tim dokter sudah baik dan ada alat," katanya.
(*)
Tiap hari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan jumlah positif infeksi virus corona. Jumlahnya selalu bertambah sehingga diperlukan upaya untuk menanganinya, salah satunya melalui penambahan fasilitas perawatan yang mumpuni.
Tak hanya pasien dari kalangan warga biasa, namun banyaknya petugas medis yang berjatuhan terinfeksi virus corona dan akhirnya meninggal dunia juga salah satunya disebabkan APD yang minim dan juga kurangnya fasilitas perawatan di berbagai rumah sakit.
Melihat kenyataan ini, CT Corp bersama Bank Mega, Indofood, dan Astra berinisiatif untuk memberikan bantuan berupa perlengkapan medis untuk RS. Cipto Mangunkusumo.
"Dokter kan menghadapi pasien. Mereka pakai APD, tapi pasti ada celah yang virus bisa masuk ke badan dokter. Nah kalau memerlukan tempat tidur (di rumah sakit) tapi sudah penuh, baik ICU, HCU," kata medical consultant sekaligus pelaksana program, dokter Nizar Yamani dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (30/4).
Nizar, yang juga bertugas sebagai dokter di RS.PON, mengungkapkan program ini menyasar pada rumah sakit pemerintah tipe A. Rumah sakit tipe ini dianggap sudah memiliki tim dokter mumpuni dan budaya kerja tim yang solid. Saat SDM sudah ada, maka dukungan bantuan tinggal berupa peralatan medis.
Fasilitas ini pun diharapkan turut berkontribusi dalam 'menjaga' para petugas medis yang menjadi garda terdepan melawan virus corona yang rentan terkena infeksi.
Program ini pun diwujudkan dengan pembangunan fasilitas 20 bed ICU (Intensive Care Unit) dan 75 bed HCU (High Care Unit). Nizar menjelaskan fasilitas ICU termasuk, ventilator, monitor, bed, oxygen generator, meja, rontgen mobile dan CT Scan. Untuk HCU kurang lebih sama hanya saja tidak terdapat ventilator. Fasilitas ini diperuntukkan bagi semua pasien Covid-19.
Nizar menambahkan di Gedung Kiara, RSCM terdapat ruangan yang mampu menampung sebanyak 100 unit bed ICU. Bantuan sebanyak 20 unit bed diharapkan jadi pemicu agar pemerintah juga perusahaan swasta lain turut bergerak.
Selain itu, menguatkan fasilitas yang sudah ada dianggap merupakan langkah yang lebih baik daripada membangun rumah sakit dari nol. Nizar menuturan ICU maupun HCU jelas memerlukan tim dokter mulai dari dokter spesialis sampai subspesialis untuk menangani pasien. Terlebih jika pasien memiliki penyakit penyerta selain covid-19.
"Kalau buat baru itu, seperti masih belajar berjalan. Kalau ini jauh lebih tenang karena ada tempat, komunikasi tim dokter sudah baik dan ada alat," katanya.
(*)