![]() |
Foto Hamzah semasa hidupnya, |
Hamzah (45) menjadi pemimpin barisan yang selalu tampil menghibur penonton di sepanjang jalan yang dilalui.
Warga Desa Lampoko, Kecamatan Barebbo ini juga berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil naungan Kementrian Agama.
"Ada itu yang selalu memimpin barisan waria kalau lomba gerak jalan 17 Agustus. Inimi orangnya," kata seorang warga, Saiful saat ditemui di TKP.
Selain aktif gerak jalan, Almarhum juga dikenal aktif di bidang olahraga, seperti bola voli dan sepak bola.
"Kalau voli hebat, biasa mewakili kabupaten (Bone) ke luar daerah bertanding. Sepak bola biasa dia jadi kiper, " tambahnya.
Menurut salah seorang rekannya. Diantara beberapa berteman, Hamzah yang paling sering melawan ketika dicibir.
"Iya kan terkadang kalau jalan ada orang yang ejek bilang (banc*). Dia biasa kejar orang itu," tukasnya.
Proses penemuan mayat, Hamzah bermula saat warga disekitar lokasi curiga lantaran lama tak pernah keluar rumah.
"Kalau baunya memang sudah lama terasa menyengat setiap saya ke kandang ayam. Namun disangkanya ada ayam yang mati. Nah, tadi saya curiga karena makin mendekat ke arah jendela makin bau. Ditambah lagi pemilik rumah tak pernah keluar," ujar Wardi seorang warga.
Karena tak berani mengecek secara langsung, akhirnya warga melaporkan hal itu ke kepala lingkungan.
"Setelah kepala lingkugan ada barulah mendekat ke jendela dan akhirnya pintu dibuka. Saat itu saya kaget karena kondisi mayatnya sudah tidak utuh lagi," imbuh, Wardi.
Camat Tanete Riattang Timur, Andi Arman Bobby mengatakan, korban diketahui kurang lebih satu tahun tinggal di rumah tersebut.
"Rumah ini dikontrak. Menurut informasi dari lurah dan kepala lingkungan, sudah setahunan tinggal di sini," bebernya.
Setelah polisi melakukan olah TKP, mayat korban diambil keluarga untuk dimakamkan.
"Langsung kami akan kebumikan. Tak perlu otopsi, kami yakin korban meninggal murni karena bunuh diri," ujar kerabat korban.
(rill/as)