![]() |
| Tampak warga memperbaiki jalan rusak di Desa Mabbiring, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone (Foto: Dok. Istimewa) |
Penulis: Syamsul Bahri Arafah
Editor: timurkota.com
TIMURKOTA.COM, BONE —Warga Desa Mabbiring, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menunjukkan kepedulian besar terhadap kondisi infrastruktur di wilayahnya.
Pada Selasa (9/12/2025), masyarakat setempat bergotong royong memperbaiki jalan poros kabupaten yang selama ini menjadi jalur utama penghubung antara Desa Mabbiring dan pusat Kecamatan Sibulue.
Kerusakan jalan tersebut telah lama dikeluhkan pengguna kendaraan roda empat maupun roda dua.
Lubang besar di beberapa titik membuat warga kewalahan, bahkan meningkatkan risiko kecelakaan.
Situasi ini mendorong masyarakat untuk turun tangan, mengingat jalan tersebut belum tersentuh perbaikan dari pemerintah dalam beberapa waktu terakhir.
Sebagai wujud kepedulian, warga secara swadaya mengumpulkan dana untuk membeli material pasir dan sirtu.
Hasilnya, sekitar 30 rit material berhasil dikumpulkan dan langsung digunakan untuk menimbun titik-titik jalan yang paling parah.
Upaya ini dilakukan bersama warga dari desa tetangga yang juga merasakan dampak kerusakan jalan yang sama.
Kepala Desa Mabbiring, A. Syahrir, mengapresiasi semangat gotong royong warganya. Ia menegaskan bahwa perbaikan ini muncul murni dari inisiatif masyarakat.
“Dengan patungan warga, hari ini kami bisa menimbun jalanan sekitar 30 rit pasir sirtu. Ini bentuk perhatian warga terhadap jalan poros kabupaten yang semakin parah,”ujarnya kepada timurKota.com.
A. Syahrir menambahkan bahwa jalan poros tersebut merupakan akses vital bagi aktivitas ekonomi, pendidikan, dan kesehatan warga.
Karena itu, ia berharap pemerintah daerah segera memberikan perhatian dan melakukan penanganan permanen agar kerusakan tidak terus berulang, terutama saat musim hujan.
Kegiatan gotong royong yang melibatkan puluhan warga ini berlangsung lancar dan penuh antusiasme.
Aksi swadaya tersebut menjadi pengingat bahwa kepedulian kolektif masyarakat dapat menjadi solusi sementara, namun penanganan jangka panjang tetap memerlukan keterlibatan pemerintah daerah untuk memastikan akses aman dan layak bagi seluruh warga. (*)


