Penulis: Syamsul Bahri Arafah
Editor: timurkota.com
TIMURKOTA.COM, BONE — Kabupaten Bone kembali mencatatkan prestasi membanggakan di tingkat nasional setelah sejumlah sekolah resmi meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional tahun 2025.
Penghargaan tersebut diberikan kepada sekolah yang dinilai berhasil mengelola lingkungan secara berkelanjutan, serta menerapkan pola pendidikan ramah lingkungan di satuan pendidikan masing-masing.
Pada kategori Adiwiyata Mandiri, SDN 23 Jeppee menjadi sekolah yang mengharumkan nama Kabupaten Bone melalui berbagai inovasi lingkungan.
Sementara itu, deretan sekolah lainnya juga meraih predikat Adiwiyata Nasional, di antaranya SD Inpres 10/73 Bajoe, SD Inpres 12/79 Jeppee, SD Inpres 5/81 Passippo, SDN 22 Jeppee, SDN 27 Passippo, SDN 162 Poleonro, SDN 41 Mallari, SDN 10 Manurunge, SMPN 1 Barebbo, SMPN 2 Sibulue, SMPN 1 Watampone, dan SMPN 7 Watampone.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bone, Drs. Nursalam, M.Pd, memberikan apresiasi penuh atas capaian sekolah-sekolah yang berhasil meraih predikat Adiwiyata Mandiri maupun Adiwiyata Nasional.
Menurutnya, keberhasilan ini menunjukkan bahwa sekolah di Kabupaten Bone telah menjalankan komitmen kuat dalam menciptakan lingkungan belajar yang bersih, sehat, dan berbudaya lingkungan.
“Penghargaan ini adalah bukti bahwa sekolah-sekolah kita memiliki komitmen kuat dalam menjaga lingkungan dan membangun budaya peduli sejak dini,” ujarnya.
Nursalam menegaskan bahwa pembinaan terhadap sekolah harus berjalan secara berkelanjutan agar standar Adiwiyata tidak hanya berhenti pada penghargaan, tetapi terimplementasi dalam aktivitas pendidikan sehari-hari.
“Kami akan terus membina dan membimbing sekolah, karena kualitas lingkungan, budaya sekolah, hingga cara guru mengajar merupakan satu kesatuan yang menentukan standar pendidikan yang memuaskan,” tambahnya.
Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas capaian tersebut.
Ia menegaskan bahwa penghargaan Adiwiyata merupakan bentuk keseriusan sekolah dalam mengembangkan budaya peduli lingkungan yang melibatkan seluruh warga sekolah.
Menurutnya, sekolah yang berhasil meraih penghargaan ini merupakan lembaga pendidikan yang konsisten menerapkan pengelolaan sampah terpadu, penghijauan kawasan sekolah, hingga kurikulum pembelajaran berbasis lingkungan.
Seluruh program ini dinilai mampu mendorong lahirnya generasi muda yang lebih sadar terhadap pentingnya kelestarian alam.
“Program Adiwiyata bukan sekadar penilaian. Ini adalah investasi jangka panjang dalam membentuk karakter generasi muda yang peduli terhadap lingkungan. Komitmen ini terlihat jelas dari berbagai inovasi yang dikembangkan sekolah,” ujar Bupati.
Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara guru, siswa, komite sekolah, dan masyarakat menjadi faktor utama keberhasilan program Adiwiyata di Kabupaten Bone.
Keterlibatan berbagai pihak ini membuat program lingkungan di sekolah berjalan lebih efektif, terukur, dan berdampak luas bagi masyarakat.
Selain itu, Andi Asman menilai capaian ini menjadi bukti bahwa Kabupaten Bone terus menunjukkan konsistensi dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait pendidikan berwawasan lingkungan.
Hal ini sekaligus memperkuat posisi Bone sebagai daerah yang proaktif dalam menjaga keberlanjutan ekosistem.
Dengan serangkaian prestasi tersebut, pemerintah daerah berharap lebih banyak sekolah di Kabupaten Bone dapat mengikuti jejak satuan pendidikan peraih Adiwiyata sebelumnya.
Program ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang hijau, sehat, serta mendukung tumbuhnya perilaku peduli lingkungan sejak usia dini. (*)


