Iklan

Pahlawan atau Sebab Perlawanan

tim redaksi timurkotacom
Senin, November 10, 2025 | 6:30 PM WIB Last Updated 2025-11-10T11:30:17Z

Oleh: Asriadi, S.Sos., M.Si




Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia menundukkan kepala mengenang jasa para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan. 

Namun, di balik kata pahlawan, tersimpan sebuah pertanyaan yang menggugah nurani: apakah mereka sekadar pahlawan, atau justru menjadi sebab perlawanan? 

Pertanyaan ini bukan untuk meragukan perjuangan mereka, melainkan untuk memahami esensi dari keberanian yang lahir dari tekanan, ketidakadilan, dan penindasan.

Pahlawan tidak lahir dari ruang yang tenang. Mereka muncul ketika kezaliman menjadi hukum, ketika suara rakyat dibungkam, dan ketika martabat manusia diinjak-injak. 

Dalam konteks sejarah, para pahlawan bangsa seperti Bung Tomo, Cut Nyak Dien, atau Pattimura menjadi sebab perlawanan karena mereka berani menentang tatanan yang tidak adil. 

Tanpa adanya penindasan, mungkin tidak akan pernah ada perlawanan, dan tanpa perlawanan, tak akan pernah lahir pahlawan. 

Maka, pahlawan dan perlawanan adalah dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan.

Namun, makna “pahlawan” tidak berhenti pada masa lalu. Di era modern ini, perlawanan tidak lagi dilakukan dengan bambu runcing, melainkan dengan integritas, kerja keras, dan kejujuran. 

Korupsi, kemiskinan, dan ketimpangan sosial menjadi “penjajah” baru yang menuntut perlawanan dalam bentuk moral dan intelektual. 

Mereka yang berani melawan arus korupsi, menegakkan keadilan, dan memperjuangkan kebenaran di tengah sistem yang tidak bersih, merekalah pahlawan masa kini.

Hari Pahlawan tahun 2025 seharusnya menjadi cermin: apakah kita masih memiliki semangat perlawanan terhadap ketidakadilan, atau justru menjadi bagian dari masalah itu sendiri? Sebab, bangsa yang besar bukan hanya mengenang pahlawan, tetapi juga melanjutkan perlawanan terhadap segala bentuk penindasan zaman. 

Menjadi pahlawan hari ini berarti berani berkata benar, berbuat jujur, dan bekerja untuk kepentingan banyak orang. 

Karena sesungguhnya, setiap generasi memiliki “perangnya” sendiri dan hanya mereka yang berani melawan, yang layak disebut pahlawan. (*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pahlawan atau Sebab Perlawanan
« Prev Next »

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }