![]() |
| Tampak rumah warga di Kajuara Bone mengalami kerusakan parah pada bagian atap akibat angin kencang (Foto: Dok. Istimewa) |
Penulis: Syamsul Bahri Arafah
Editor: timurkota.com
TIMURKOTA.COM, BONE — Hujan deras disertai angin kencang melanda Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Senin (24/11/2025) sekitar pukul 11.45 Wita.
Peristiwa ini menyebabkan kerusakan atap rumah warga di tiga desa, yakni Polewali, Mallahae, dan Masangkae. Berdasarkan laporan Polsek Kajuara, kerugian akibat bencana diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Di Desa Polewali, dua warga terdampak yakni Muh. Arif, 50 tahun, nelayan, mengalami kerusakan atap rumah senilai Rp 3 juta, dan Junanda Agustiawan, 19 tahun, pekerja swasta, mengalami kerusakan atap belakang rumah senilai Rp 5 juta.
Sementara di Desa Mallahae, Jurdin, Tago, dan Saedil mengalami kerusakan dengan kerugian masing-masing Rp 5 juta, Rp 5 juta, dan Rp 2 juta.
Di Desa Masangkae, enam rumah warga mengalami kerusakan atap, mulai dari bagian depan, tengah, hingga belakang.
Pemilik rumah yang terdampak antara lain A. Emmang, Rahmatiah, Maemunah, Tamareng, Kale, dan Muh. Amir, dengan total kerugian ditaksir Rp 22 juta. Kapolsek Kajuara, IPTU Sudirman, menegaskan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Polisi dan pemerintah setempat segera berkoordinasi untuk memberikan himbauan kepada masyarakat agar waspada terhadap cuaca ekstrem.
'Kami juga menyiapkan langkah antisipasi untuk mengurangi risiko kerusakan lebih lanjut akibat angin kencang," Ungkapnya.
Musibah ini menjadi perhatian utama aparat kepolisian setempat, terutama dalam melakukan pemantauan dan membantu proses evakuasi jika diperlukan.
Pihak kepolisian memastikan warga yang terdampak mendapatkan pendampingan serta informasi terkini terkait prakiraan cuaca ekstrem.
Selain memberikan peringatan, Polsek Kajuara juga mengajak masyarakat untuk memperkuat atap rumah dan menyiapkan perlindungan sementara bagi keluarga dan harta benda. Hal ini untuk meminimalisir dampak angin kencang yang sering terjadi di musim hujan.
Kapolsek Kajuara menambahkan, pihaknya terus melakukan patroli dan pemantauan di ketiga desa terdampak untuk memastikan keselamatan warga serta memantau potensi kerusakan tambahan akibat cuaca ekstrem yang masih berlangsung.
Pemerintah setempat bersama aparat desa aktif berkeliling memberikan arahan dan bantuan darurat bagi warga yang mengalami kerusakan rumah.
"Upaya ini diharapkan bisa meringankan beban warga sekaligus mempercepat proses perbaikan rumah yang terdampak," lanjutnya.
Angin kencang di Kajuara ini terjadi secara tiba-tiba dan menimbulkan kepanikan di kalangan warga. Warga diminta tetap tenang dan mengikuti arahan aparat keamanan serta pemerintah desa untuk menghindari risiko cedera atau kerugian yang lebih besar.
Polsek Kajuara juga meminta warga selalu memperhatikan kondisi atap rumah dan pohon di sekitar rumah yang berpotensi roboh atau tumbang. Langkah preventif ini menjadi kunci agar bencana kecil tidak berujung pada kerusakan yang lebih parah.
Selain kerusakan rumah, tidak ada laporan dampak lain seperti pohon tumbang atau listrik padam yang signifikan. Hal ini membuat pihak kepolisian dan pemerintah setempat fokus membantu perbaikan rumah warga.
Masyarakat diimbau untuk melapor segera jika mengalami kerusakan rumah agar data kerusakan tercatat dan bantuan dari pemerintah maupun pihak terkait bisa segera diberikan.
Kapolsek Kajuara, IPTU Sudirman, menegaskan pihaknya akan terus memantau situasi dan menjaga komunikasi dengan warga serta instansi terkait agar dampak musibah angin kencang ini bisa diminimalisir.
Ke depan, pemerintah desa dan kepolisian akan menyosialisasikan langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem kepada warga untuk mengurangi risiko kerusakan rumah dan harta benda.
Musibah angin kencang ini menjadi pengingat bagi masyarakat Kajuara untuk selalu waspada dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi, terutama di musim hujan dan angin kencang, agar keselamatan warga tetap terjaga. (*)


