 |
| Unsur Tripika Kecamatan Kajuara menggelar rapat membahas terkait dengan HET Pupuk bersubsidi (Foto: Dok. Istimewa) |
Penulis: Syamsul Bahri Arafah
Editor: timurkota.com
TIMURKOTA.COM, BONE- Unsur Tripika Kecamatan Kajuara melaksanakan rapat klarifikasi mengenai harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada Rabu, (11/06/25).
Rapat ini dihadiri oleh Tripika Kecamatan Kajuara, yaitu Camat, Kapolsek, Danramil, Penyuluh Pertanian, para pengecer, serta kelompok tani setempat.
Rapat ini digelar sebagai respons terhadap pemberitaan yang beredar di media massa, khususnya yang disampaikan oleh seorang individu bernama Suradi kepada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Dalam pemberitaan tersebut, dikatakan bahwa Tripika Kecamatan Kajuara menyetujui harga pupuk bersubsidi yang dijual oleh pengecer melebihi HET yang telah ditetapkan pemerintah.
Pernyataan ini menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat, terutama para petani yang merasa dirugikan akibat tingginya harga pupuk.
Dalam rapat tersebut, Lettu Syaharuddin selaku Danramil Kajuara menegaskan bahwa informasi yang beredar di media tidak benar.
Ia menyatakan bahwa Tripika Kecamatan Kajuara tidak pernah menyetujui penjualan pupuk bersubsidi di atas HET.
"Padahal kami tidak menyetujui di atas harga HET, dan media harus klarifikasi," ujarnya kepada Media Timur Kota.
Senada dengan itu, Kapolsek Kajuara, Iptu Sudirman, SH, MH, dalam sambutannya menegaskan bahwa rapat ini bertujuan untuk mengklarifikasi fenomena yang berkembang di media terkait harga pupuk bersubsidi.
Ia menambahkan bahwa apa yang disampaikan oleh Suradi kepada LSM tidak benar, karena Tripika hanya melakukan sosialisasi mengenai ketentuan penjualan pupuk bersubsidi yang tidak boleh melebihi HET.
"Pemberitaan yang ada di media tidak benar pernyataan Suradi itu," tegas Kapolsek.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolsek Kajuara mengimbau kepada para pengecer untuk menjual pupuk bersubsidi sesuai dengan HET yang telah ditetapkan pemerintah.
Ia juga mengingatkan agar tidak ada lagi pengecer yang nakal, karena keberadaan pengecer sangat diawasi oleh masyarakat dan aparat.
"Mari kita introspeksi diri semua, jangan ada lagi pengecer yang nakal," ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Kajuara berharap agar kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
Ia mengajak para pengecer untuk menjual pupuk bersubsidi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak merugikan petani.
"Mari kita mencari solusi yang terbaik dan jangan terulang," harap Kapolsek.
Sebagai tindak lanjut dari rapat ini, Tripika Kecamatan Kajuara bersama dengan instansi terkait akan melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap distribusi dan penjualan pupuk bersubsidi di wilayah Kecamatan Kajuara.
Langkah ini diharapkan dapat memastikan bahwa harga pupuk bersubsidi tetap sesuai dengan HET dan tidak memberatkan para petani.
Selain itu, Tripika juga berencana untuk mengadakan sosialisasi lebih lanjut kepada para pengecer dan kelompok tani mengenai pentingnya mematuhi ketentuan harga HET.
Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman semua pihak terkait pentingnya menjaga kestabilan harga pupuk demi kesejahteraan petani.
Rapat klarifikasi yang digelar oleh Tripika Kecamatan Kajuara merupakan langkah positif dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam distribusi pupuk bersubsidi.
Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan tidak ada lagi kesalahpahaman di masyarakat terkait harga pupuk bersubsidi. (*)
