 |
| Suasana registrasi kegiatan sosialisasi 4 Pilar di Sekretariat Forbes Anti Narkoba Bone (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE— Anggota Komisi Komisi X DPR RI, Drs. H. Andi Muawiyah Ramly, M.Si menggelar sosialisasi empat Pilar Berbangsa yang diadakan di Gedung Pemuda Bone, Jalan Kawerang, dan dihadiri 150 orang yang terdiri dari anggota Forum Bone dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) serta masyarakat umum pada Rabu, (16/04/25).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman masyarakat tentang 4 Pilar penugasan MPR RI, yang terdiri dari Pancasila sebagai ideologi negara, UUD NRI 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai simbol negara.
Meskipun jadwal resmi pelaksanaan dan pelaporan kegiatan Non SPJ ditetapkan untuk tanggal 25 April 2025, kegiatan ini dilaksanakan lebih awal karena kehadiran panitia di Bone.
Drs. H. Andi Muawiyah Ramly, M.Si atau karib disapa Amure menjelaskan bahwa program 4 Pilar ini merupakan tugas dari Anggota MPR RI.
“Kami melaksanakan kegiatan ini di Forbes Bone karena komunitas ini sangat aktif dalam melakukan aksi dan advokasi penolakan peredaran narkoba,” ungkapnya.
Kegiatan ini menampilkan pembicara utama, Dr. H. Andi Singkeru, MH, yang juga merupakan Ketua Forbes Bone.
Dalam sambutannya, Dr. Singkeru menekankan pentingnya kepemimpinan yang dekat dengan rakyat.
Ia menggunakan filosofi badik, senjata tradisional Bugis, untuk menjelaskan konsep kepemimpinan.
"Hulu badik menggambarkan sosok pemimpin, sedangkan bilahnya adalah rakyat. Keduanya tak terpisahkan," jelasnya.
Lebih lanjut, Dr. Singkeru menyampaikan bahwa kepemimpinan yang baik harus mampu menghilangkan jarak antara pemimpin dan yang dipimpin.
"Narekko engka keccai panguluE Ceddi Lino wanua messu Makkasirisangngi. Rakyat adalah bagian dari pemimpin, dan pemimpin harus hadir di tengah-tengah rakyat," tegasnya.
Dr. Singkeru juga menekankan lima aspek moral yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin.
Pertama, kesadaran akan kehadiran sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa. Kedua, memanusiakan manusia dalam konteks kemanusiaan yang adil dan beradab.
Ketiga, menciptakan kohesi kebangsaan dalam persatuan Indonesia.
Keempat, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan. Dan terakhir, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Simbol kepemimpinan ini menjadi landasan bagi kita untuk bersama-sama membangun masyarakat yang adil dan sejahtera,” lanjutnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi masyarakat untuk lebih aktif dalam melawan peredaran narkoba.
Dengan adanya pemahaman yang lebih baik tentang 4 Pilar Berbangsa, diharapkan masyarakat dapat bersatu padu dalam menjaga integritas bangsa.
Sebagai penutup, Dr. Singkeru mengajak semua pihak untuk berkomitmen dalam menciptakan lingkungan yang bersih dari narkoba.
“Mari kita bersama-sama berjuang untuk Bone yang lebih baik, di mana setiap individu memiliki peran penting dalam menjaga kelangsungan hidup yang sehat dan berkeadilan.” tutupnya. (*)
