![]() |
Ustadz Ahmad Jafar (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, TOLIKARA- Ketua Lembaga Ta'lif wa Nasyr (LTN) NU Kab. Bone, juga selaku Wakil Ketua Ikatan Dai Muda Indonesia (IDMI) Kab. Bone Ustadz Ahmad Jafar dalam kesehariannya aktif menebar dakwah di berbagai daerah, terutama saat bulan ramadan tiba.
Kali ini ia kembali memenuhi permintaan masyarakat di Tolikara, Papua Pegunungan.
Dakwah Ustadz Ahmad Jafar di Papua bukanlah yang pertama kali. Ia telah berulang kali melakukan perjalanan dakwah ke wilayah papua.
"Masyarakat Papua sangat terbuka dan antusias dalam menerima kami. Saya merasa sangat bersemangat dan berterima kasih atas kesempatan ini.” Lanjutnya.
Langkahnya pertama kali menyentuh tanah Papua pada tahun 2022, tepatnya di Distrik Dekai, Kab. Yahukimo, Papua Pegunungan.
Kisah perjalanan tak berhenti di sana, karena pada 2024, panggilan tugas membawanya ke Pedalaman Mappi, Papua Selatan. Lalu kembali lagi tahun ini (2025) ke Tolikara, Papua Pegunungan untuk meneruskan amanahnya.
Di balik setiap langkah, Ustadz Ahmad Jafar menyimpan banyak cerita. Kisah suka dan duka menyatu dalam setiap hela nafasnya.
Tantangan menebar dakwah di Papua bukanlah perkara mudah.
Di balik kekayaan alam yang mempesona, kita dituntut beradaptasi dengan cuaca, serta berhati-hati dalam menyampaikan, apatah lagi keamanan menjadi isu sentral.
Namun, dengan tekad yang teguh, Ustadz Ahmad Jafar terus melangkah, menyuarakan pesan dakwah di tengah-tengah pegunungan Papua. Semangatnya yang tak pernah padam menjadi cahaya harapan bagi masyarakat di Papua.
Dirinya mengaku bersyukur bisa mendapat kesempatan untuk melebarkan dakwah di wilayah papua, meski banyak rintangan yang harus dilalui.
"Ya, ini tugas kami sebagai dai untuk tetap menghadirkan suasana damai, sejuk, persatuan di antara mereka meski berbeda, " tutur Ustadz Ahmad Jafar.
Ustadz Ahmad Jafar bukan pertama kalinya ke Papua. Ia telah memiliki pengalaman yang luas baik di dalam maupun di luar negeri, termasuk di daerah-daerah terpencil dan pedalaman.
"Kami harus dapat memahami dan menghargai perbedaan-perbedaan yang ada, serta dapat menyampaikan pesan-pesan dakwah yang relevan dan bermanfaat bagi mereka." Lanjutnya
Keberhasilan dakwah yang dilakukan oleh Ustadz Ahmad Jafar tidak lepas dari doa dan dukungan dari semua pihak, terutama keluarga.
Sebagai seorang dai yang berpengalaman, Ustadz Ahmad Jafar telah melakukan perjalanan dakwah ke berbagai daerah pedalaman, termasuk Papua.
Ia menyadari bahwa kondisi medan dakwah dan budaya yang berbeda, serta jamaah yang berasal dari beragam suku, memerlukan pendekatan yang tepat dan bijak.
Kita berdoa agar perjalanan dakwah Ustadz Ahmad Jafar di Papua dapat membawa manfaat yang besar bagi masyarakat setempat dan dapat memperkuat moderasi beragama dan ukhuwah Islamiyah di Indonesia. (*)