![]() |
Suasana rumah duka (Foto: Dok. Istimewa) |
Penulis: Syamsul Bahri Arafah
Editor: timurkota.com
TIMURKOTA.COM, BONE- Kabar duka menyelimuti masyarakat Desa Cinennung, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Imam Masjid Ar-Rahman, Ustadz Syarifuddin Ismail, telah meninggal dunia setelah berjuang melawan sakit yang dideritanya.
Kepergian almarhum pada hari Senin ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, jamaah, dan seluruh masyarakat yang mengenalnya.
Almarhum Ustadz Syarifuddin Ismail adalah sosok yang menjadi panutan di desanya. Ia juga merupakan ayah kandung dari Pimpinan Redaksi media online enewsindonesia Abdul Muhaimin.
Sebagai Imam Masjid Ar-Rahman, beliau dikenal sebagai pribadi yang pendiam, sabar, dan penuh dedikasi dalam menjalankan tugasnya.
Beliau tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membimbing masyarakat dalam menjalankan ajaran Islam dengan baik.
Ustadz Syarifuddin adalah pendiri Masjid Ar-Rahman, yang telah menjadi pusat kegiatan keagamaan di Desa Cinennung.
Selama bertahun-tahun, almarhum juga mengabdi sebagai karyawan di Pabrik Gula Bone Arasoe sebelum akhirnya memasuki masa pensiun.
Pengabdian beliau selama puluhan tahun di pabrik gula itu tidak hanya memberikan kontribusi bagi perusahaan, tetapi juga bagi kehidupan sosial masyarakat sekitar.
Setelah pensiun, Ustadz Syarifuddin tidak berhenti berkontribusi untuk masyarakat.
Ia aktif dalam pembentukan Taman Kanak-Kanak Al-Quran (TKA) dan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) di Dusun Lappa Cinennung. Kegiatan ini bertujuan untuk mendidik generasi muda agar mengenal dan memahami ajaran Islam sejak dini.
Almarhum telah melaksanakan tugasnya dengan sepenuh hati, dan hingga kini, jasa-jasanya tetap dikenang oleh masyarakat.
Majid, salah satu warga yang mengenal baik almarhum, mengatakan sebagai sosok yang selalu memberikan inspirasi. Semangat dan dedikasinya dalam mengajar anak-anak sangat luar biasa.
"Banyak anak-anak di desa ini yang tumbuh menjadi pribadi yang baik berkat bimbingan beliau.” ungkapnya, Senin (03/03/25).
Kabar meninggalnya Ustadz Syarifuddin Ismail menyebar dengan cepat di kalangan masyarakat.
Ratusan pelayat hadir untuk memberikan penghormatan terakhir. Suasana haru dan duka menyelimuti saat jenazah almarhum dibawa ke masjid untuk dishalatkan sebelum dimakamkan.
Jamaah masjid dan warga desa berkumpul untuk memberikan dukungan moral kepada keluarga yang ditinggalkan. (*)