 |
| Suasana kegiatan bakti sosial di bulan ramadan (Foto: Dok. Istimewa) |
Penulis: Syamsul Bahri Arafah
Editor: timurkota.com
TIMURKOTA.COM, BONE- Dalam suasana bulan Ramadhan yang penuh berkah, Kepala UPT SMPN 7 Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menggelar kegiatan berbagi kepada orang tua siswa yang kurang mampu.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis, 20 Maret 2025 dan dihadiri oleh sekitar 50 orang tua siswa.
Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian sekolah terhadap masyarakat, terutama dalam meringankan beban ekonomi yang dirasakan oleh keluarga-keluarga yang kurang mampu di tengah situasi ekonomi yang menantang.
Kepala UPT SMPN 7 Bajoe, Arnida Syam, SPd, menjelaskan bahwa kegiatan berbagi ini bertujuan untuk membantu orang tua siswa yang membutuhkan.
"Sekitar 50 orang tua siswa kami berbagi untuk meringankan beban mereka dengan memberikan beras 5 kilogram dan telur. Ini sebagai tanda terima kasih di bulan suci Ramadhan ini," ungkapnya saat diwawancarai oleh Wartawan Timur Kota.
Arnida menekankan pentingnya kepedulian sosial dalam pendidikan. "Sebagai lembaga pendidikan, kami tidak hanya bertugas mendidik siswa, tetapi juga berkontribusi positif terhadap masyarakat sekitar. Dengan kegiatan ini, kami berharap dapat membangun rasa solidaritas dan kepedulian di antara siswa dan orang tua," tambahnya.
Kegiatan berbagi ini didanai sepenuhnya oleh sumbangan siswa dan guru-guru di sekolah.
"Sumbangan berupa beras dan telur ini adalah murni dari anak-anak siswa dan guru-guru di sekolah. Kami berpartisipasi bersama untuk membelikan beras dan telur untuk 50 orang tua siswa tersebut," jelas Arnida.
Sumber dana ini dihimpun melalui program "Ramadhan Berkah" yang dilaksanakan selama 10 hari. Setiap pagi, siswa dan guru menyisihkan sebagian dari uang saku mereka untuk kegiatan ini.
"Kami mengumpulkan sumbangan setiap pagi selama 10 hari di bulan Ramadhan. Ini merupakan inisiatif yang sangat baik, dan kami sangat bersyukur atas kontribusi semua pihak," imbuhnya.
Dalam kegiatan berbagi ini, setiap orang tua siswa menerima paket yang terdiri dari 5 kg beras dan satu rak telur. Kegiatan ini dilaksanakan di halaman sekolah, di mana para guru dan siswa turut membantu dalam proses distribusi.
"Kami melibatkan semua siswa dalam kegiatan ini, mulai dari pengemasan hingga pembagian paket kepada orang tua siswa. Ini juga menjadi pelajaran berharga bagi mereka tentang arti berbagi dan kepedulian sosial," kata Arnida.
Kegiatan ini tidak hanya sebagai bentuk bantuan material, tetapi juga sebagai momen untuk mempererat hubungan antara sekolah dan orang tua siswa.
"Kami ingin orang tua merasa bahwa mereka adalah bagian dari komunitas sekolah. Dengan adanya kegiatan seperti ini, kami berharap dapat membangun komunikasi yang lebih baik antara sekolah dan orang tua," tambahnya.
Kegiatan berbagi ini juga memberikan pelajaran berharga bagi siswa. Melalui partisipasi dalam kegiatan ini, mereka belajar tentang pentingnya berbagi dan membantu sesama.
"Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi siswa untuk terus berkontribusi kepada masyarakat, tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi sepanjang tahun," kata Arnida.
Dalam jangka panjang, kegiatan berbagi ini diharapkan dapat membangun kesadaran sosial di kalangan siswa dan menciptakan lingkungan sekolah yang lebih inklusif.
"Kami ingin menciptakan budaya berbagi di sekolah ini. Dengan cara ini, kami berharap dapat membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki empati dan kepedulian terhadap sesama," ujarnya. (*)
