Vaksinasi hewan ternak diintensifkan Dinas Peternakan Kabupaten Bone (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Penyakit menular pada hewan ternak menjadi isu serius yang dapat mengancam kesehatan hewan serta perekonomian masyarakat peternak.
Di Kabupaten Bone, berbagai kasus penyakit menular telah terjadi, termasuk penyakit mulut dan kuku (PMK), anthraks, dan rabies.
Dalam upaya mengatasi masalah ini, Dinas Peternakan Kabupaten Bone berkomitmen untuk melakukan vaksinasi secara intensif sebagai langkah pencegahan.
Kabupaten Bone, memiliki sektor peternakan yang penting bagi kehidupan masyarakat.
Namun, dengan pertumbuhan populasi hewan ternak, risiko penyebaran penyakit menular semakin meningkat.
Beberapa penyakit, seperti PMK, telah mencatatkan kasus yang signifikan di wilayah ini. Kasus penyakit mulut dan kuku, misalnya, terjadi di beberapa desa yang ada di Kecamatan Libureng, Patimpeng, dan Kahu.
Penyakit-penyakit ini tidak hanya berdampak pada kesehatan hewan, tetapi juga dapat mengganggu pendapatan peternak.
Oleh karena itu, pencegahan melalui vaksinasi menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan hewan dan stabilitas ekonomi peternakan di daerah tersebut.
Drh Agusriady M Anim Sc, Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Bone, mengungkapkan bahwa untuk tahun ini, vaksinasi akan dilaksanakan secara berkelanjutan di tingkat kecamatan dan desa.
“Makanya sebelum terjadi lagi, maka tentu kami sebagai petugas kesehatan hewan akan melakukan pencegahan lebih awal,” ungkap Agusriady, kepada awak media pada Selasa (07/01/25).
Untuk tahun ini, Dinas Peternakan telah merencanakan pelaksanaan vaksinasi di seluruh kecamatan dalam dua tahap.
Vaksin untuk PMK akan dilakukan terlebih dahulu di dua kecamatan, Boccoe, dan diikuti dengan vaksinasi untuk penyakit lainnya di seluruh kecamatan pada pertengahan tahun.
Pelaksanaan vaksinasi ini melibatkan kerja sama antara Dinas Peternakan, petugas kesehatan hewan, serta masyarakat peternak.
Edukasi kepada peternak mengenai pentingnya vaksinasi juga menjadi fokus utama agar mereka lebih memahami manfaat dan urgensi tindakan pencegahan tersebut.
Penyakit menular seperti PMK, anthraks, dan rabies tidak hanya berdampak pada kesehatan hewan, tetapi juga dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi peternak.
Kehilangan hewan ternak akibat penyakit dapat mengganggu pendapatan, serta mempengaruhi pasokan daging dan produk susu di pasar.
Dengan meningkatnya kesadaran akan risiko ini, pemerintah daerah berupaya untuk menekan angka kejadian penyakit menular melalui program vaksinasi yang terjadwal dan terencana dengan baik.
Selain itu, langkah-langkah pencegahan lain, seperti pengawasan kesehatan hewan, juga perlu dilakukan untuk memastikan bahwa hewan ternak tetap sehat dan produktif.
Partisipasi masyarakat sangat penting dalam upaya pencegahan penyakit menular pada hewan.
Kesadaran dari peternak untuk mengikuti program vaksinasi dan menjaga kebersihan kandang serta lingkungan sekitar akan sangat membantu dalam menekan penyebaran penyakit.
Pihak Dinas Peternakan juga berencana untuk memberikan penyuluhan kepada peternak tentang cara mengenali gejala penyakit pada hewan serta langkah-langkah yang harus diambil jika ditemukan tanda-tanda penyakit.
Dengan demikian, peternak diharapkan dapat lebih sigap dalam menangani masalah kesehatan hewan. (*)