 |
| Kepala Desa Arasoe A.Amal Fahsyah saat memberikan arahan kepada peserta rapat, Jumat, (27/12/24) |
Penulis: Syamsul Bahri
Editor: timurkota.com
TIMURKOTA.COM, BONE– Pemerintah Desa Arasoe, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, mengadakan rapat penting pada Jumat pagi, (27/12/24).
Rapat ini bertujuan untuk menetapkan penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) serta membahas rancangan anggaran desa untuk tahun 2025.
Kegiatan ini berlangsung di Aula Kantor Desa Arasoe yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Sekretaris Desa, Ketua Lembaga Adat, Kepala Dusun, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Imam Desa, serta Babinsa dan Babinkamtibmas.
Kepala Desa Arasoe, A. Amal Fahsah, menjelaskan bahwa penetapan penerima BLT untuk tahun 2025 diharapkan dapat berjalan sesuai harapan pemerintah desa dan jajarannya.
“Kami ingin memastikan bahwa bantuan ini tepat sasaran dan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Amal saat diwawancarai oleh wartawan timurkota.com.
BLT merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan dukungan finansial kepada masyarakat kurang mampu, terutama di masa-masa sulit.
Dengan adanya rapat ini, diharapkan setiap keputusan yang diambil akan mencerminkan kebutuhan dan kondisi masyarakat desa.
Selain penetapan penerima BLT, rapat juga membahas rancangan anggaran desa untuk tahun 2025. Amal Fahsah menekankan pentingnya pengelolaan anggaran yang transparan dan akuntabel.
“Semua pengeluaran dan pemasukan harus terdata dengan baik dan dimasukkan dalam anggaran yang tepat,” tambahnya.
Dalam pembahasan tersebut, masing-masing pihak yang hadir memberikan masukan mengenai kebutuhan masyarakat yang harus diakomodasi dalam anggaran.
Rencana anggaran ini mencakup berbagai aspek, seperti pembangunan infrastruktur, pelayanan kesehatan, pendidikan, serta program pemberdayaan masyarakat.
Keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan anggaran sangat penting. Amal menjelaskan bahwa pemerintah desa berkomitmen untuk melibatkan warga dalam setiap tahap perencanaan.
“Kami mengajak masyarakat untuk memberikan masukan tentang apa yang mereka butuhkan. Ini adalah uang rakyat, dan kami ingin memastikan bahwa uang tersebut digunakan untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.
Melalui partisipasi aktif, diharapkan masyarakat merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap program-program yang dijalankan oleh pemerintah desa.
Hal ini juga menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah desa.
Amal Fahsah juga menambahkan bahwa program BLT diharapkan dapat berlanjut dan ditingkatkan di masa mendatang.
“Kami akan terus berupaya agar program ini tidak hanya berhenti di satu tahun. Jika memang diperlukan, kami akan mencari cara untuk memperpanjang program ini,” ujarnya.
Pemerintah Desa Arasoe memahami bahwa kebutuhan masyarakat akan bantuan langsung terus ada, terutama di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi banyak keluarga.
Oleh karena itu, keberlanjutan program ini menjadi salah satu fokus utama dalam perencanaan anggaran. (*)
