Pieter Huistra (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Pasukan Ramang julukan PSM Makassar mampu menorehkan tiga poin penting dalam laga melawan Borneo FC.
PSM Makassar mampu unggul lewat gol cepat yang diciptakan Latyr Fall setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang lawan pada menit ke-16.
Gol tersebut bermula dari sepakan pojok yang dieksekusi, Daisuke Sakai bola sempat diperebutkan pemain belakang Borneo FC sebelum dieksekusi Latyr Fall yang menembus jala gawang lawan.
Gol tunggal yang menjadi penentu kemenangan PSM dicetak pada babak pertama, memberikan mereka tiga poin penting dalam usaha mengejar posisi puncak klasemen.
Berkat kemenangan ini, PSM Makassar memperkuat posisinya di papan atas liga, sementara Borneo FC harus merenungkan performa mereka setelah gagal meraih poin di kandang sendiri.
Namun, kemenangan PSM Makassar tidak lepas dari kritik, terutama dari pelatih Borneo FC, Pieter Huistra.
Usai laga, Huistra menyampaikan ketidakpuasannya terhadap cara bermain tim lawan yang dinilai merusak nilai-nilai sportifitas dalam sepak bola.
Ia menyoroti tindakan pemain PSM yang sering kali terjatuh dan berguling-guling di lapangan.
“Pemain PSM Makassar selalu jatuh, guling-guling di lapangan,” ungkap Pieter Huistra dengan nada kesal.
Ia merasa bahwa tindakan tersebut tidak hanya mengganggu ritme permainan, tetapi juga berpotensi merusak kejujuran dalam kompetisi.
Salah satu aspek yang menjadi sorotan adalah waktu tambahan yang diberikan oleh wasit.
Huistra mengungkapkan bahwa tindakan mengulur-ulur waktu oleh pemain PSM berkontribusi pada jumlah waktu tambahan yang cukup signifikan.
Ia mencatat bahwa babak pertama ditambahkan hingga sembilan menit, sementara babak kedua mencapai sepuluh menit.
“Ini kurang bagus dalam sepak bola Indonesia. Jika banyak tim melakukan seperti ini, maka kualitas pertandingan akan menurun,” tambah Huistra.
Ia menekankan pentingnya menjaga integritas permainan dan meminta semua pihak untuk lebih menghargai sportivitas.
Pertandingan ini juga menarik perhatian banyak penonton dan media. Banyak penggemar yang mengungkapkan kegembiraan atas kemenangan tim kesayangan mereka, meskipun ada juga yang merasa bahwa cara bermain PSM Makassar patut dipertanyakan.
Diskusi di media sosial pun menjadi hangat, di mana banyak yang mengkritik dan mendukung kedua tim dengan argumen masing-masing.
Beberapa pengamat sepak bola menilai bahwa penggunaan taktik mengulur waktu memang sering terjadi dalam kompetisi, terutama ketika tim dalam posisi unggul.
Namun, mereka juga setuju bahwa hal tersebut seharusnya dilakukan dengan cara yang lebih sportif. (*)