Hasil tangkapan layar video yang sedang viral (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BERITA VIRAL- Netizen Indonesia sedang memburu link video yang diperankan oleh seorang mahasiswi dengan melibatkan tiga orang pria sekaligus.
DM (24 tahun) ditangkap oleh polisi di Kabupaten Kudus setelah terlibat dalam pembuatan video syur bersama tiga teman pria.
Video yang dihasilkan dari aksi tersebut dijual melalui media sosial, dan hasilnya yang mencapai jutaan rupiah digunakan untuk berjudi online serta memenuhi kebutuhan pribadi lainnya.
DM, yang merupakan warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah, terlihat pasrah dan tertunduk saat digelandang oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Kudus dalam gelar perkara pada Jumat (6/12/2024).
Dalam keterangan yang disampaikan kepada wartawan, DM mengaku sebagai mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan di Jawa Timur.
"Awalnya, saya hanya iseng dan tidak menyangka bahwa ini akan berujung pada penangkapan," ungkap DM dengan suara bergetar. Ia menjelaskan bahwa video syur tersebut dibuat bersama tiga pria di sebuah kontrakan di Ngembalrejo, Kudus.
DM mengaku bahwa video tersebut diunggah dan dijual di platform media sosial dengan harapan mendapatkan keuntungan.
Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan bahwa DM dan ketiga pria tersebut bukan hanya sekadar merekam video, tetapi juga memiliki tujuan ekonomi yang jelas.
Keuntungan yang diperoleh dari penjualan video syur mencapai jutaan rupiah.
Uang tersebut tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, tetapi juga untuk berjudi online, yang merupakan kebiasaan yang telah menjadi kecanduan bagi DM.
"Uang yang didapat dari video syur ini digunakan untuk berjudi online dan memenuhi kebutuhan pribadi lainnya. Ini adalah tindakan yang sangat disayangkan," ujar Kasatreskrim Polres Kudus, AKP Andi Surya.
Kasus ini bukan hanya menyangkut pelanggaran hukum, tetapi juga menggugah kepedulian masyarakat terhadap moralitas dan etika generasi muda.
Banyak pihak yang menganggap bahwa tindakan DM dan teman-temannya mencerminkan lemahnya pengawasan orang tua dan lingkungan sekitar terhadap perilaku anak-anak muda saat ini.
Setelah ditangkap, DM dan ketiga pria tersebut dijerat dengan pasal-pasal terkait pornografi dan perdagangan orang.
Polisi juga melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk menemukan pihak-pihak lain yang terlibat dalam jaringan penjualan video syur tersebut. Hal ini dilakukan untuk mencegah agar kasus serupa tidak terulang di kemudian hari.
"Kami akan menindak tegas siapa saja yang terlibat dalam aktivitas ilegal ini. Kami berharap ini menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan teknologi dan media sosial," tegas AKP Andi Surya.
Berita tentang penangkapan DM cepat menyebar di kalangan masyarakat, dan menimbulkan berbagai reaksi.
Banyak yang mengecam tindakan DM, sementara beberapa lainnya menunjukkan simpati dan menganggapnya sebagai akibat dari pengaruh lingkungan yang buruk.
"Saya sangat menyayangkan kejadian ini. Ini menunjukkan bahwa kita harus lebih memperhatikan anak-anak dan remaja kita. Pendidikan moral dan pengetahuan tentang dampak negatif dari media sosial harus ditingkatkan," kata seorang warga Kudus, Siti Aminah.
Kejadian ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat tentang bahaya penggunaan media sosial tanpa pengawasan.
Banyak remaja yang terjebak dalam praktik-praktik ilegal karena terpengaruh oleh tren di dunia maya. S
Sebagai respons, beberapa organisasi masyarakat sipil mulai menggalakkan kampanye edukasi tentang penggunaan media sosial yang aman dan bertanggung jawab.
"Kami berencana mengadakan seminar dan workshop untuk remaja tentang cara menggunakan media sosial dengan bijak. Kita harus menciptakan generasi yang lebih sadar akan risiko dan tanggung jawab yang datang dengan teknologi," ujar Denny, seorang aktivis sosial.
Kasus penangkapan DM di Kudus menjadi cermin bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap generasi muda. Tindakan yang diambilnya tidak hanya merugikan dirinya sendiri, tetapi juga mencoreng nama baik keluarganya.
Harapan ke depan adalah agar tindakan serupa tidak terulang, dan masyarakat semakin sadar akan pentingnya pendidikan moral dan etika, terutama dalam menghadapi tantangan di era digital ini.