Kondisi tanaman padi yang dilanda kekeringan (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Salah satu pemicu kekeringan yang melanda tanaman padi warga di dua kecamatan di Kabupaten Bone yakni minimnya peralatan pompa air.
Menurut keterangan para petani di Kecamatan Dua Boccoe dan Tellu Siattinge ada mata air yang berjarak 400 meter dari sawah mereka.
Namun salah satu kendala yakni tidak adanya fasilitas pompa air yang mampu menjangkau sumber air tersebut.
Selain mesin yang memang belum memadai. Selang juga tak ada yang mampu menjangkau dengan jarak 400 meter.
Para petani berharap pemerintah mampu memberi solusi agar gagal panen yang dialami musim tanam sebelumnya tidak terulang lagi.
Sedikitnya 100 hektar tanaman padi di dua kecamatan di Kabupaten Bone terancam gagal panen.
Para petani membeberkan kondisi tanaman padi kurang pasokan air hingga berdampak pada proses vegetatif terjadi di Desa Sijelling, Kecamatan Tellusiattinge, dan Desa Pattiro, Kecamatan Dua Boccoe.
Kades Sijelling, Abdul Rahman, dan Babinsa Dua Boccoe, Agustang telah memantau langsung kondisi yang dialami para petani.
Di sela-sela pemantauan, Abdul Rahman mengatakan, pihaknya perihatin dan akan tetap berupaya untuk mencarikan solusi agar para petani tidak mengalami gagal panen.
"Saya selaku Kades Sijelling, sekaligus saya petani sangat mengerti dan memahami kondisi dan perasaan para warga," ungkapnya, Sabtu (14/09)24).
Menurutnya, ini merupakan kali kedua secara berturut warganya masuk dalam kategori gagal panen.
"Di desa kami sudah dua kali berturut turut bisa dikategorikan gagal panen.
Melihat kondisi tersebut saya turun memantau sumber Air yang ada di sekitar lahan," lanjutnya.
Saat ini aparat Desa Sijelling bersama warga tengah berupaya untuk mencari solusi terkait kekeringan tersebut.
Sebetulnya, ada sumber air yang dapat dimanfaatkan dengan jarak 400 meter, hanya saja mereka terkendala peralatan. (*)