TIMURKOTA.COM, BONE- Sejumlah kalangan angkat bicara terkait dengan aktivitas prostitusi berkedok warung remang-remang di kawasan Pasar Sentral Tradisional Modern atau Pasar Palakka di Kelurahan Bulu Tempe, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Akbar salah seorang aktivis mahasiswa di Kabupaten Bone mengatakan, pemerintah tak boleh melakukan pembiaran, apalagi prostitusi ada aturan Perdanya.
"Mesti ditindak tegas, kita ini Kota Beradat. Pemerintah mestinya turun melakukan penertiban, bukan hanya prostitusi, penjualan miras pun di tengah kota banyak sekali," tukasnya, Minggu (21/04/24) pagi.
Mahasiswa Universitas Cahaya Prima ini menegaskan, penindakan dilakukan bukan hanya sekadar mengamankan pelaku. Melainkan mesti diungkap siapa yang berada di balik layar dari prostitusi tersebut.
"Pasti ada orang yang punya pengaruh di belakangnya. Ini mesti ditindak, karena mereka lah pelaku sebenarnya, para wanita yang dipekerjakan ini korban, dan menjadi tugas di Dinsos untuk melakukan pembinaan," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, prostitusi terselubung seakan tak ada habisnya di Bumi Arung Palakka. Selain para PSK menjajakan diri melalui aplikasi MiChat. Kini, muncul tempat yang menjadi primadona pria hidung belang.
Lokasinya berada di kawasan Pasar Sentral Tradisional Modern Palakka. Pebisnis lendir di sana menjajakan PSK dengan modus warung remang-remang.
Kalau dilihat dari luar terkesan hanya sebagai tempat karaoke. Namun di dalam terdapat kamar yang disiapkan bagi para pelanggan.
Tim timurkota.com menemukan beberapa warung remang-remang yang beroperasi pada malam hari. Mereka memutar musik sambil berkaraoke menunggu pria hidung belang yang ingin menyalurkan hasratnya.
Tim sempat berbincang dengan seorang pria berinisial, IN (45) mengatakan dirinya telah lama menjadi pelanggan di warung remang-remang tersebut.
"Sudah lama, biasa kalau dari Wajo saya singgah dulu di sini cari hiburan," ujar pria yang mengaku bekerja sebagai sopir mobil angkutan tersebut.
Dia mengatakan, dirinya merasa aman melalukan transaksi dengan PSK di lokasi. Pasalnya ada jaminan dari pemilih warung.
"Kalau dari warung katanya aman, jarang digerebek. Itupun kalau mau didatangi ada yang kasih info dulu, saya sudah sering dan tidak pernah digerebek," terangnya.
IN melajutkan, bukan hanya melakukan transaksi dengan PSK. Di lokasi juga menyiapkan minuman keras berbagai merek.
"Bisa juga hanya datang minum sambil karaoke didampingi wanita. Saya dan teman-teman juga terkadang hanya singgah minum saja," tambahnya.
Pelanggan lain berinisial, IP (47) mengatakan, dibeberapa warung menawarkan wanita muda. Bahkan ada yang mengaku berstatus pelajar.
"Ada mengaku masih kuliah, tapi bisa saja mereka bohong demi mendapatkan pelanggan tapi memang masih muda," lanjutnya.
IP membantah bahwa sebagian besar PSK di sana merupakan pendatang. Ia bahkan menyebut ada beberapa orang Bone namun mengaku dari luar agar aksinya tidak ketahuan.
"Ada beberapa pendatang, tapi kebanyakan dari Bone ji. Malah ada pernah mengaku dari Kolaka saat dibooking sama teman, setelah saya ketemu rupanya dia tetangga kampung, hanya beda desa," terangnya.
Sementara itu tim timurkota.com mencoba melakukan penelusuran ke lokasi dengan berpura-pura sebagai pengunjung menemukan beberapa wanita berpakaian seksi berada di warung.
Mereka dengan ramah menyambut setiap tamu yang datang. Bahkan ketika berkendara melintas di lokasi mereka meminta untuk singgah di warung.
"Singgahki kakak," ujar wanita berambut pirang dengan balutan pakaian seksi sambil tersenyum.
Dari pantuan tim, ditemukan pula warung berada di jalan utama masuk ke kawasan pasar. Di lokasi ini juga diduga kuat menjadi tempat prostitusi terselubung.
Tak jauh beda dengan yang berada di dalam pasar. Di lokasi yang diperkirakan hanya berjarak 200 meter dari Terminal Petta Ponggawae itu, tampak terlihat beberapa wanita berpaiakan seksi berada di bagian depan warung.