Penulis: Herawati Ismuin
Editor: Herman Kurniawan
 |
| Ilustrasi santri dianiaya dengan cara disetrika di Parepare (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, PAREPARE- Kekerasan dalam dunia pendidikan kembali memakan korban.
Seorang santri yang merupakan penghafal Al Quran berinisial, MAG (13) mengalami luka setelah diduga disetrika pelaku yang tak lain adalah oknum gurunya sendiri.
Kasus penganiayaan yang belum diketahui motifnya terjadi di Pondok Tahfiz Al-Qur-an Khairah Umma pada Rabu (24/01/24) lalu.
Setelah mengetahui perlakuan oknum guru, pihak korban kemudian melaporkan kasus tersebut ke Mapolres Kota Parepare.
Kapolres Parepare AKBP Arman Muis kepada awak media mengatakan, bahwa pihaknya secara resmi telah menerima laporan dari korban.
"Baru saja kami menerima laporan secara resmi terkait dengan dugaan tindak penganiayaan," ungkapnya.
Sebelum membuat laporan, keluarga korban melakukan visum. Sementara itu luka bekas setrika masih terlihat dengan jelas pada bagian punggung belakang korban.
"Kalau dilihat sekilas, memang sepintas terlihat ada luka bekas goresan pada bagian punggung belakang korban," terangnya.
Pasca menerima laporan, pihak kepolisian telah meminta agar pihak orang tua korban membawa sang anak ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
"Kita arahkan juga ke rumah sakit agar korban mendapat perawatan khusus, apalagi masih anak-anak," terangnya.
Arman mengatakan, bahwa pihaknya saat ini sementara melakukan koordinasi dengan pihak sekolah untuk melakukan pendalaman laporan.
"Pendalaman laporan sementara berjalan, kita berkoordinasi dengan pihak sekolah," tutupnya.
