 |
| Kapolda Sulsel bersama PJ Bupati Bone, dan Kapolres Bone didampingi istri masing-masing usai pemberian gelar adat bugis (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan, Irjen. Pol. Andi Rian R Djajadi, S.I.K., M.H. melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Bone, Minggu (07/01/24).
Andi Rian yang merupakan putra daerah Kabupaten Bone menyampaikan beberapa hal dalam kunjungan kerjanya.
Selain memperkenalkan diri, ia juga menitip pesan terkait dengan keamanan pemilu.
Menurutnya, pada masa kampanye hingga pemilihan. Tentu akan jelas terlihat adanya perbedaan pilihan.
"Ini merupakan tahun politik, dimana Pemilu akan dilaksanakan pada Rabu 14 Februari 2024," ungkapnya.
Dalam Pemilu kata dia, perbedaan merupakan hal biasa, sehingga tak dijadikan sebagai bahan konflik.
"Berbeda pilihan itu biasa. Jangan karena berbeda pilihan membuat kita berkonflik," terangnya.
Ia kemudian mencontohkan perbedaan yang perlu dijadikan cerminan dalam menghadapi Pemilu.
"Contoh hal yang membuat perdebaan akan menjadi solusi. Seperti orang empat pria bersaudara, jika mereka mau menikah tentu jodohnya wanita berbeda, kalau ada sama berarti itu masalah," ungkapnya.
Andi Rian mengatakan, terkait dengan Kabupaten Bone merupakan daerah yang tidak asing bagi dirinya.
"Saya lahir 1968 dan sekolah di Makassar. Namu leluhur saya di Bone dan wajo," ungkapnya.
Setelah 32 tahun menjadi perwira polisi, dirinya kemudian dipercaya untuk kembali Sulawesi Selatan dengan status sebagai Kapolda.
"Pada 1994, saat baru saja menikah. Saya ajak istri ziarah ke makam kakek, setelah itu baru kali ini kembali lagi ke Bone," tukasnya.
Dirinya berharap, keberadaan Polda dan Polres Bone akan dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Saya bersama Pj Gubernur Sulsel, datang ke tanah kelahiran, kesempatan berdua untuk membuat suatu pembangunan atau mengembangkan Sulawesi Selatan khususnya Kabupaten Bone," ungkapnya.
Dalam kunjungannya di Kabupaten Bone, Kapolda Sulsel membagikan ribuan paket kepada warga yang kurang mampu.
"Penyaluran bantuan sosial untuk membantu masyarakat. Sekaligus, inflasi terkontrol, daya beli masyarakat tetap ada," tutupnya.
