Iklan

Pelaku Pemarangan Mertua Hingga Tewas di Bone Menyerahkan Diri ke Polisi Karena Kelaparan di Hutan

timurkota.com_official
Sabtu, Februari 11, 2023 | 10:15 AM WIB Last Updated 2023-02-11T03:42:15Z

Wiwink-Hukum, Sabtu 11 Februari 04:40 WIB

Pelaku pembunuhan menyerahkan diri ke pihak Polres Bone, Sabtu (11/02/23)


TIMURKOTA.COM, BONE- Pelaku pembunuhan terhadap mertuanya, Wadi akhirnya diamankan polisi. 


Ia menyerahkan diri setelah sempat melarikan diri masuk ke hutan di Dusun Mattampae, Desa Bulupasekko, Kecamatan Ponre.

Pelaku menyerahkan diri setelah mengaku ke warga dan pemilik kebun di lokasi bahwa dirinya kelaparan selama karena selama di dalam pelarian tak pernah mendapatkan makanan.

"Jadi dia menyerahkan diri dan menyampaikan kepada pemilik kebun kalau lagi kelaparan. Selanjutnya dilaporkan ke Kepala Desa lalu kemudian dipanggil pihak kepolisian untuk menjemput," ungkap salah seorang warga.

Pelaku beralasan kabur lantaran takut pihak keluarga korban akan melakukan aksi balas dendam.

Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Bobby Rachman yang dikonfirmasi membenarkan pelaku telah diamankan tim Resmob Polres Bone.

"Pelaku telah diamankan oleh tim Resmob Polres Bone," tegasnya.

Sebelumnya, Kasus Pembunuhan menggunakan senjata tajam jenis parang yang melibatkan pelaku, Wadi dan korban Muh Kasim (53) diduga dilatar belakangi pesugihan yang dilakukan pelaku. 

Menurut informasi dari warga di TKP, akhir-akhir ini, Wadi menunjukkan perubahan setelah tersebar kabar bahwa ia pernah melakukan perguruan atau semacam praktik pesugihan untuk mempercepat kaya.

"Kalau info yang berkembang di sini (TKP) ada dua disebut sebagai pemicu. Pertama, Wadi ini mulai ada kelainan setelah diduga pernah menjalani ritual pesugijan," ungkap, Adi seorang warga.

Kemudian, motip lain adalah pelaku kecewa dengan bagi hasil usaha ternak ayam.

"Ada juga mengatakan kalau kecewa atas bagi hasil ternak ayam. Namun yang jelas terlihat akhir-akhir ini pelaku memang menjukkan perubahan signifikan," ungkap Adi lagi.

Sebelumnya, Peristiwa berdarah terjadi di Desa Tirong, Kecamatan Palakka, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Jumat (10/02/23).

Pelaku bernama, Wadi diketahui merupakan warga Desa Walenreng, Kecamatan Cina. 

Ia mendatangi rumah mertuanya di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Desa Tirong kemudian memarangi sang mertua, Muh Kasim (53) hingga tewas.

Dalam melancarkan aksinya, Wadi awalnya beralasan ingin bertemu dengan korban untuk menyampaikan permohonan maaf atas kesalapahaman yang sempat terjadi.

Namun, keinginan Wadi bertemu dengan mertua diduga kuat hanya alasan untuk memudahkan dalam melancarkan aksinya.

Pasalnya, saat menemukan mertua, ia langsung masuk ke dalam kamar dan menyerang menggunakan senjata tajam jenis parang yang telah dia siapkan sebelumnya.

Seketika, korban tersungkur bersimbah darah di kamarnya. Sesaat setelah kejadian, Kasim menghembuskan nafas terakhirnya.

Peristiwa jumat berdarah ini dibenarkan Sekretaris Desa Tirong, Ardi. Menurutnya, dari informasi yang didapatkan, awal kejadian pelaku datang bertamu di rumah mertua dengan alasan ingin meminta maaf.

"Kemungkinan persoalan lama. Pelaku awalnya datang dengan alasan mau meminta maaf ke korban yang juga mertua langsungnya, ayah kandung dari istrinya," ungkap Ardi.

Ketika tiba di rumah mertunya, Wadi tak menemukan korban. Ia kemudian melakukan pencarian dan mendapati korban tengah berada di dalam kamar.

"Setelah menemukan korban di kamar, langsung diparangi lalu kemudian pelaku melarikan diri," imbuhnya.

Pasca kejadian, mayat korba dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tenriawaru Bone guna proses otopsi

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Pelaku Pemarangan Mertua Hingga Tewas di Bone Menyerahkan Diri ke Polisi Karena Kelaparan di Hutan

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan