Wiwink-Daerah, Sabtu 3 Desember 17:15 WIB
Bangunan rumah runtuh akibat gempa di Garut, Jawa Barat, Sabtu (03/12/22) |
TIMURKOTA.COM, GARUT- BMKG mengeluarkan rilis terkait dengan gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 6,4 mengguncang Kecamatan Cidaun, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Saksi mata menceritakan penampakan detik-detik terjadi guncangan dahsyat yang menyebabkan bangunan bergoyang. Warga di sekitar lokasi pun berlarian menyelamatkan diri.
"Saya terdorong dan langsung lari keluar rumah sambil mencari tempat yang aman dari reruntuhan bangunan," kata Yusdar.
Yusdar melanjutkan, puluhan bangunan mengalami kerusakan parah. Ia kemudian berharap tak ada korban jiwa akibat gempa ini.
"Kami berharap, tak ada korban jiwa. Sudah cukupmi yang ratusan nyawa melayang itu," ungkap dia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur masih melakukan pendataan. Sejumlah bangunan mulai dari rumah warga, sekolah hingga kantor desa di Kecamatan Cidaun rusak.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo mengatakan warga di wilayah selatan Cianjur merasakan getaran gempa cukup kencang. Mereka berhamburan keluar rumah.
"Kami sudah mengirim petugas ke lokasi, namun laporan dari Relawan Tangguh Bencana, dampak gempa Garut, membuat bangunan rumah, sekolah dan kantor desa mengalami kerusakan, sebagian besar mengalami retak dan kaca pecah," kata Rudi dikutip Antara.
BPBD setempat mencatat tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sejumlah warga masih bertahan di luar rumah hingga Sabtu petang. Mereka takut gempa susulan kembali terjadi.
Masih Trauma, Warga Cianjur Berhamburan Saat Rasakan Gempa Garut. Pihaknya juga masih melakukan pendataan di titik gempa Cianjur, apakah kembali terdampak atau tidak.
"Kami masih melakukan pendataan termasuk di seluruh wilayah Cianjur karena gempa yang terjadi Sabtu petang itu dirasakan cukup keras oleh warga Cianjur. Kami berharap tidak sampai separah di Cianjur kota dan Cugenang," kata rudi.
BPBD mengimbau warga yang tinggal di pesisir pantai selatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Garut seperti Cidaun dan Sindangbarang untuk tetap waspada dan segera mengungsi atau keluar rumah ketika gempa kembali mengguncang guna menghindari tertimpa bangunan.
"Kami masih menyiagakan lebih dari 500 orang relawan di wilayah selatan untuk terus melakukan pemantauan dan pengawasan serta segera melapor jika melihat tanda akan terjadinya bencana termasuk gempa bumi," kata Rudi