Wiwink-Bola, Rabu 31 Agustus 2022 05:52 WIB
Yuran Fernandes dan Erwin Gutawa
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Meski menang telak atas Persib Bandung, namun pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares menyoroti buruknya koordinasi lini belakang mereka.
Khususnya duet, Yuran Fernandes dengan Erwin Gutawa. Miskomunikasi keduanya beberapa kali mengancam gawang yang dikawal Reza Arya.
Pelatih berkebangsaan Portugal itu bahkan menilai gol balasan yang diciptakan Mark Klok pada menit ke-31 merupakan buah dari kesalahan sendiri yang dibuat pemainnya.
Sebelum melawan Persik Kediri, Bernado berjanji akan melakukan evaluasi. Dirinya bahkan tak menjamin dua pemainnya itu akan menempati posisi strater jika tak segera memperbaiki koordinasi.
Bernardo bahkan menegaskan, tak ada istilah anak emas dalam skuadnya. Pemain yang dianggap tak siap bisa saja dicoret dari line up.
Hal itu berlaku untuk semua pemain termasuk Yuran Fernandes yang berstatus pemain asing dan bek lokal, Erwin Gutawa.
"Sangat jelas terlihat, setelah kami mencetak dua gol. Pemain belakang hilang fokus. Bahkan sebelum lawan mencetak gol pemain belakang melakukan kesalahan fatal," tukasnya.
Bukan hanya sekali, kesalahan bek PSM Makassar beberapa kali menjadi ancaman serius. Hanya saja striker Persib Bandung gagal memanfaatkan menjadi gol.
Menurut pelatih berusia 42 tahun itu. Kesalahan mendasar di lini belakang PSM Makassar harus diminimalisir, apalagi ketika bermain tandang.
"Kedepan pemain kami harus menjaga fokus dan konsentrasi sepanjang pertandingan," tutup dia.
- Perjudian Bernardo Tavares Membuahkan Hasil
Keputusan Pelatih PSM, Bernardo Tavares menurunkan empat pemain U-19 tahun saat melawan Persib Bandung dianggap sebagai perjudian.
Pasalnya, lawan merupakan tim bertabur bintang. Skuad mereka merata baik asing maupun lokal serta dua pemain naturalisasi Mark Klok dan Ezra Walian. Nama terakhir tak diturunkan lawan PSM Makassar.
Menyikapi anggapan bahwa dirinya melakukan perjudian. Bernardo Tavares angkat bicara. Menurutnya, apa yang dilakukan telah melalui proses panjang dalam latihan rutin yang dilakukan
"Saya tidak melihat pemain dari segi umur. Mereka berusia 19 tahun atau bahkan 35 tahun sama saja. Yang terpenting adalah karakter mereka akan saya sesuaikan dengan kebutuhan tim," ungkapnya.
Ia lantas melayangkan pujian kepada pemain muda yang bermain maksimal sepanjang laga. Bernardo juga memuji Victor Jonson yang memulai laga dari bangki cadangan.
"Pemain yang diturunkan bermain maksimal. Bukan hanya tiga orang yang bermain bagus. Victor juga memperlihatkan permainan baik," tukasnya.
Bernardo menyebut sebuah kesuksesan tim jika berani memainkan pemain muda yang merupakan jebolan akademi mereka.
"Mudah-mudahan setiap tahun akan ada pemain dari akademi yang bisa kita promosikan ke tim senior," tambahnya.
Sementara itu, CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin mengatakan, pemain muda tak boleh berbesar kepala atas capaian yang didapatkan.
"Ini merupakan proses, bukan tujuan. Jadi jangan bebesar kepala. Silahkan kembali berlatih dengan keras," imbuh Appi.
Terkait dengan akademi PSM, Appi menekankan bakal melakukan penambahan fasilitas untuk tetap dapat memproduksi pemain-pemain muda