Iklan

Inilah Pemicu Ibu Tiri Hajar Dua Anak di Sinjai. Permasalahan Makan?

timurkota.com_official
Rabu, April 06, 2022 | 6:50 AM WIB Last Updated 2022-04-05T23:50:39Z

Hamzah-Bosowasi, Rabu 6 April 2022 06: 45 WIB

Perwakilan UPTD PPA Kabupaten Sinjai melaporkan dugaan kekerasan fisik terhadap anak



TIMURKOTA.COM, SINJAI- Staf Kantor Desa Baru, Kecamatan Sinjai, Kabupaten Sinjai berinisial, N harus berurusan dengan hukum.


Ia telah dilaporkan ke Unit PPA Polres Sinjai dengan nomor register laporan LP: TBL /62/IV/2022/Res Sinjai. 

Dalam laporan itu disebutkan, seorang perempuan berinsial N telah melakukan dugaan tindak penganiayaan kepada dua anak di bawah umur.

Selain itu, dijelaskan pula bahwa ihwal penganiayaan tersebut dipicu permasalahan makanan. Kini, dua korban ALD (14) dan ALF (10) mendapat pendampingan dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Sinjai.

"Setelah menerima laporan dan informasi kami langsung turun mencari keberadaan korban. Setelah ditemukan kami periksa baik-baik lalu diarahkan ke pihak kepolisian untuk membuat laporan secara resmi," kata perwakilan UPTD PPA Kabupaten Sinjai, Wawan.

Pihak PPA menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan yang dialami korban. Terdapat luka lebam akibat hantaman benda tumpul di bagian tubuh dua korban.

"Terdapat luka di bagian punggung korban. Namun bekas luka lebam itu masuh diteliti apakah betul diakibatkan pukulan," katanya lagi sembari menjelaskan bahwa pengakuan korban bekas luka tersebut akibat dianiaya pelaku.

Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan di Unit PPA Polres Sinjai.


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Inilah Pemicu Ibu Tiri Hajar Dua Anak di Sinjai. Permasalahan Makan?

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan