Iklan

Kalah Dari Thailand. Pelatih Vietnam: Hasil Tak Adil, Harusnya Kami di Final Bukan Indonesia

timurkota.com_official
Senin, Desember 27, 2021 | 5:35 AM WIB Last Updated 2021-12-26T22:35:37Z


Editor: hamzah/timurkota

TIMURKOTA.COM, SINGAPURA-
Park Hang-seo tak habis pikir timnya yang merupakan juara bertahan dan digadang-gadang bakal kembali merajai Piala AFF 2020 malah tersandung di babak semifinal usai timnya kalah dengan agregat 2-0 dari Thailand.

Park menganggap hasil yang diraih timnya serasa tak adil. Apalagi jika dibandingkan Indonesia yang masuk final dengan mengalahkan Singapura. "Kami lebih baik, namun Indonesia mampu sampai ke tahap itu (final)." Kata dia.

Disinggung soal timnya yang harus mengakui keunggulan Thailand. Park bahkan tak mampu berkata apa-apa. Ia juga belum berani membahas masa depannya karena masih menunggu hasil evaluasi dari federasi sepakbola Vietnam.

"Pelatih tim yang kalah tidak punya apa-apa untuk dikatakan. Saya tidak tahu harus berkata apa," kata Park Hang-seo dikutip dari VnExpress, Minggu (26/12). 

"Rencana masa depan belum saya pikirkan. Sebagai pelatih kepala dii turnamen ini, saya tidak tahu harus berkata apa," imbuhnya. 

Pertandingan Thailand dengan Vietnam disebut-sebut sebagai final awal. Pasalnya keduanya merupakan tim yang memiliki potensi untuk menjuarai turnamen terakbar di Asia Tenggara ini.

Hanya saja karena penampilan gemilang Indonesia di babak penyisihan grup yang mampu keluar sebagai juara grup hingga mengharuskan Vietnam duduk pada posisi runner up dan menghadapi juara grup A, Thailand.

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kalah Dari Thailand. Pelatih Vietnam: Hasil Tak Adil, Harusnya Kami di Final Bukan Indonesia

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan