Iklan

Jelang Lawan Indonesia, Pemain Vietnam Mengadu ke Panitia Piala AFF, Takut Dikasari

timurkota.com_official
Rabu, Desember 15, 2021 | 1:42 PM WIB Last Updated 2021-12-15T06:54:32Z


Editor: hamzah/timurkota

TIMURKOTA.COM, SINGAPURA-
Gelandang Timnas Vietnam, Bui Tien Dung merasa was-was jelang berhadapan Indonesia dalam lanjutan Grup B Piala AFF 2020. Ia menyebut Timnas Indonesia acap kali memperagakan permainan kasar. 

"Bertemu dengan Indonesia selalu sulit karena mereka memiliki banyak bola yang kasar," kata Bui Tien Dung.

 Dia berharap rekan satu timnya sudah terbiasa. Timnas Vietnam akan Indonesia pada duel matchday keempat Grup B Piala AFF 2020 di Bishan Stadium, Rabu (15/12/2021) malam WIB. 

Gelandang Bui Tien Dung berharap ketegasan wasit dan panitia dalam pertandingan nanti.

"Kami sudah cukup sering berhadapan dengan Timnas Indonesia, jadi banyak pemain yang tahu cara mengatasi itu (permainan kasar). Para pemain mungkin tahu cara menghindar dan permainan akan baik-baik saja." Ada wasit juga kok. Jadi, pemain harus tahu apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari," tegas Bui Tien Dung.

Vietnam meneguhkan statusnya sebagai calon kuat juara Piala AFF 2020 usai mengalahkan Malaysia. Tapi, bagi Bui Tien Dung, hasil tersebut tidak punya arti apa pun. Indonesia bisa menjadi batu sandungan bagi Vietnam. 

"Kami telah mencapai hasil yang diinginkan setelah kemenangan melawan Malaysia. Tapi pertandingan ini belum tentu menang lagi, siapa pun yang kami hadapi, tim Vietnam selalu menghormati dan mencoba yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang baik," katanya. 



Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Jelang Lawan Indonesia, Pemain Vietnam Mengadu ke Panitia Piala AFF, Takut Dikasari

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan