Editor: hamzah/timurkota
TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menegaskan bahwa dirinya telah menyiapkan hadiah buat dua putra terbaik Sulsel jika mampu menghantarkan Indonesi keluar sebagai Juara Piala AFF 2020.
Dua pemain yang dimaksud adalah Asnawi Mangkualam Bahar bersama dengan Irfan Jaya. Keduanya merupakan warga Sulsel, Asnawi lahir dan besar di Antang, Kota Makassar, sementara Irfan Jaya merupakan pemuda asal Kabupaten Banteng yang sukses berkarir di pulau Jawa.
"Jika mampu membawa Indonesia juara, tentunya Asnawi dan Irfan Jaya kita apresiasi dengan hadiah rumah. Itu tak seberapa dibandingkan perjuangannya untuk bangsa ini," katanya.
Indonesia akan menghadapi Thailand dalam leg 1 Piala AFF 2020 pada Rabu 29 Desember 2021.
Asnawi Kena Teguran
Pelatih Kepala Timnas Indonesia tiba-tiba memanggil Asnawi Mangkualam Bahar usai makan siang bersama pemainnya di hotel tempat pemain menginap di Singapura selama perhelatan Piala AFF.
"Setelah makan siang, saya menegur Asnawi dan mengatakan, 'jika itu terjadi lagi selama saya masih menjadi pelatih, jangan pernah berharap datang ke timnas'," tegasnya.
Shin menambahkan, pihaknya tidak melihat aksi Asnawi ketika masih di lapangan. Ia baru kaget setelah menonton dari tayangan video yang viral di media sosial.
"Saya tidak tahu ada aksi itu saat masih di stadion, tapi saya terkejut setelah melihat video tayangan ulang," kata Shin Tae-yong, dikutip dari media Korea, Joongang.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Bahar Muharram legenda PSM Makassar yang merupakan bapak kandung, Asnawi langsung menghubungi sang anak dan menanyakan kejadian yang sebenarnya.
"Sesaat setelah pertandingan saya langsung telepon dan tanyakan perihal aksi itu. Asnawi bilang ke saya bahwa dia menilai tendangan penalti dari wasit itu tak layak, sehingga dirinya berterimakasib karena tindaka Faris Ramli tidak masuk," katanya menjelaskan.
Meski telah mendapat penjelasan dan duduk perkara. Bahar tetap memarahi anaknya. Ia bahkan mengatakan, tindaka yang dilakukan Asnawi merupakan pertama dan terakhir.
"Saya marahi dan bilang kalau itu tindakan pertama dan terakhir. Saya tak mau lagi melihat hal seperti itu. Biar bagaimana sesama pemain sepak bolah harus saling menghargai," tambah dia lagi.