Iklan

Kisah Co-Pilot di Sriwijaya Air SJ182, Sembat Bilang ke Ibu Kandung Tak Mau Terbang

timurkota.com_official
Senin, Januari 11, 2021 | 9:27 AM WIB Last Updated 2021-01-11T02:27:33Z

Co-Pilot, Fadly Satrianto (foto: Istimewa)

TIMURKOTA.COM, JAKARTA-

Tak ada yang menyangka bahwa, Co-Pilot, Fadly Satrianto berada di dalam Pesawat pesawat Sriwijaya Air SJ-182, yang mengalami kecelakaan di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu, (09/01/21).

Sumarzen Marzuki,  merasa terpukul, namun dia berusaha tegar menghadapi ujian ini bagi keluarganya.

Menurut Sumarzen Marzuki ayah kandung Fadly. Anaknya sempat menghubungi menelepon ibunya, Ninik Andriyani sebelum Sriwijaya Air SJ-182 terbang dari Jakarta ke Pontianak, Kalimantan Barat. 

“Kemarin saat telepon, ibunya tanya, mau terbang bawa pesawat atau tidak. Dijawab tidak,” katanya, saat dikonfirmasi di rumahnya, Jalan Tanjung Pinang, Surabaya, Minggu (10/01/21) 

Sumarzen menjelaskan jika putra-nya bekerja di maskapai penerbangan “Nam Air”, yang merupakan anak perusahaan Sriwijaya Air.

“Dia rencananya membawa pesawat Nam Air sebagai Co-Pilot dari Pontianak. Saat berangkat dari Jakarta menuju Pontianak itu dia mengabari ibunya via telepon,” ungkap-nya.

Sumarzen kemarin malam juga telah ditelepon oleh pihak Maskapai Nam Air atas musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

“Pihak Nam Air menyampaikan permohonan maaf atas musibah ini. Di dalam pesawat Sriwijaya Air yang mengalami kecelakaan itu juga memuat kru Nam Air lengkap, mulai dari pilot hingga pramugari yang rencananya akan terbang bersama anak saya. Tujuannya kemana saya tidak tahu,” katanya menjelaskan.

Saat kecelakaan terjadi, Fadly berusia 28 tahun dan masih lajang. Sumarzen mengisahkan, Fadly menjalani sekolah penerbangan setelah mendapatkan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Airlangga Surabaya.

Alumnus Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Surabaya itu langsung bekerja di Maskapai Penerbangan Nam Air setelah lulus dari serangkaian sekolah penerbangan, yang dijalaninya selama tiga tahun terakhir.

“Menjadi pilot adalah cita-citanya sejak kecil,” ucap Sumarzen.


***


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kisah Co-Pilot di Sriwijaya Air SJ182, Sembat Bilang ke Ibu Kandung Tak Mau Terbang

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan