Iklan

Kerap Kabur Dari Rumah, Seorang Nenek Dipasung di Bone. Pihak Keluarga: Tak Ditelantarkan

timurkota.com_official
Sabtu, November 14, 2020 | 2:48 PM WIB Last Updated 2020-11-14T07:50:09Z

Gambar hasil tangkap layar video nenek viral (foto: Istimewa)

TIMURKOTA.COM, BONE-



Pihak keluarga nenek, Singere (80) asal Dusun Pakkasalo, Desa Waempubbu, Kecamatan Amali, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan membantah lakukan penelantaran orangtua.

Hj Dahlia yang merupakan anak kandung, Nenek Singere mengatakan, sebelum dikurung di dalam rumah. Ibunya itu pernah meninggalkan rumah sehingga pihak keluarga memutuskan mengurung di dalam rumah.

"Jadi hasil penelusuran dilakukan. Bahwa nenek itu ditelantarkan tidak benar. Adapun dikurung di dalam rumah karena sering pergi dari rumah dan itu berbahaya bagi keselamatan nenek," kata, Kapolsek Amali, AKP H Ansar Yusuf usai menelusuri kebenaran video yang sempat viral di media sosial.

Menurutnya, adapun video yang viral di media sosial merupakan ulah dari Suryanti (25) merupakan cucu dari Singere. 

Suryani mendengar neneknya tengah di kurung dalam rumah lalu mendatangi lokasi kemudian direkam dan selanjutnya diviralkan di media sosial.

"Mama saya ini kesehatannya memang sudah menurun. Terkadang sembunyi hingga ke suangi makanyan dikurung di rumah," katanya lagi.

Sebelumnya, rekaman video menunjukkan seorang nenek dikurung dan kakinya diikat di dalam rumah viral di media sosial.

Sang nenek sempat menjawab beberapa pertanyaan perempuan dari balik camera.

Video ini viral, beragam komentar warganer menanggapi unggahan itu.



***


Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kerap Kabur Dari Rumah, Seorang Nenek Dipasung di Bone. Pihak Keluarga: Tak Ditelantarkan

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan