Iklan

Warga Antusias Lihat Artefak Peninggalan Nabi Muhammad SAW

timurkota.com_official
Sabtu, Mei 02, 2020 | 4:42 AM WIB Last Updated 2020-05-01T21:42:15Z

Pengunjung melihat artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW (dok)
TIMURKOTA.COM- Antusiasme warga Banten untuk melihat artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW begitu besar. Ribuan warga memadati Museum Situs Kepurbakalaan di Komplek Kesultanan Banten.

Salah seorang pengunjung bernama Saparudin rela antre berdesak-desakan walau terik matahari begitu menyengat. "Kapan lagi bisa melihat benda peninggalan Nabi," ujar warga Pandeglang ini.

Hari ini merupakan hari terakhir pameran artefak Nabi Muhammad SAW. Warga dari berbagai daerah di Banten berbondong-bondong ke lokasi.

Ia mendapat informasi artefak peninggalan Nabi Muhammad SAW ini saat tengah ziarah ke Demak. Dia langsung membawa anaknya untuk melihat benda-benda peninggalan Nabi Muhammad SAW.
"Saya tidak pulang ke rumah dulu, langsung ke sini," kata Saparudin saat mengantre masuk ke museum.

Kapolres Serang Kota AKBP Edhi Cahyono mengatakan ada 120 pengamanan di lokasi. "Baik dari Polres, Kodim, dan Banser juga turut membantu," ujarnya.

Edhi juga menyempatkan diri melihat benda-benda peninggalan Nabi Muhamamad SAW. Dia bahkan tampak masih terharu usai melihat langsung.

Rambut NabiRambut Nabi Foto: Isfari Hikmat

Ada rambut, jenggot, tongkat, sandal, darah Rasulullah dipamerkan. Termasuk juga sandal, sorban, hingga pedang sahabat.

"Melepas kerinduan dengan Rasulullah," ujarnya. Menurutnya ini merupakan kesempatan langka untuk bisa lebih dekat dengan Rasulullah.

(*)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Warga Antusias Lihat Artefak Peninggalan Nabi Muhammad SAW

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan