Nelayan di Desa Lamurukung, tak melaut karena ikan mereka tak laku (dok) |
Viralnya tiga orang santri dari pesantren Temboro di Desa Lamurukung, Kecamatan Tellusiattinge, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan berdampak buruk terhadap penduduk desa yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan.
Puluhan hingga ratusan nelayan menganggur. Meski jarak rumah mereka dengan kediaman pasien berjauhan pembeli tetap saja menolak ikan dari Lamurukung dengan alasan takut tertular corona.
Seorang warga sekaligus pengusaha jual beli ikan, Fitriani mengatakan para nelayan memilih tak beraktivitas lantaran ikannya tak laku.
"Usaha saya pun sepi, turun hingga 70% angka penjualan. Nelayan enggan melaut karena mereka berpikir kalau pun ada rejeki, tak ada juga yang beli," tukas, Fitri.
Bahkan nelayan yang tinggal di pelabuhan berjauhan dengan rumah pasien covid-19 tetap terdampak.
"Semua pembeli bertanya ikannya dari mana. Penjual juga pasti jujur, ketika mereka tahu ikan itu dari lamuru. Pasti dikucilkan dan tak ada yang mau membeli," tukas Fitri.
Lajut Fitri menambahkan, pihaknya selaku pengusaha jual beli ikan bersama para nelayan berharap ada perwakilan pemerintah daerah dan tim gugus Covid-19 turun langsung melakukan sosialisasi.
"Memberi edukasi terkait penyebaran Covid-19. Selain itu harus diakui ada beberapa nelayan sangat butuh bantuan, karena hanya itu sumber penghasilan satu-satunya," imbuhnya.
(rill/as)