Iklan

Polda Sulsel Perkuat Sistem Keamanan Berbasis Protokol PSBB untuk Kawal Aktivitas Publik

tim redaksi timurkotacom
Selasa, Desember 02, 2025 | 2:00 AM WIB Last Updated 2025-12-01T19:00:11Z

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Ibrahim Tompo

TIMURKOTA.COM, MAKASSAR- Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai mempersiapkan sistem pengamanan terpadu sebagai langkah strategis dalam mendukung penerapan protokol Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Langkah ini diambil untuk memastikan seluruh aktivitas masyarakat tetap berjalan aman dan tertib di tengah upaya pengendalian penyebaran virus. 

Persiapan tersebut mencakup penataan rute pengawasan, penempatan personel di titik keramaian, serta penerapan standar operasional sesuai arahan pemerintah pusat.

Selain penguatan personel, Polda Sulsel juga menyiapkan teknologi pendukung untuk mempercepat proses pemantauan di lapangan. 

Sistem pemantauan berbasis digital, termasuk kamera pengawas dan pengumpulan data real-time, akan dimaksimalkan guna mendeteksi potensi pelanggaran. 

Koordinasi dengan pemerintah daerah, TNI, serta instansi terkait turut diperkuat agar pelaksanaan PSBB dapat berjalan efektif tanpa menghambat aktivitas penting masyarakat.

Polda Sulsel menegaskan bahwa seluruh langkah pengamanan ini bertujuan menciptakan rasa aman sekaligus mengedukasi masyarakat agar lebih disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. 

Kepolisian juga mengimbau warga untuk berpartisipasi menjaga ketertiban dan mematuhi aturan selama masa PSBB. 

Dengan sinergi berbagai pihak, Polda Sulsel optimistis penerapan sistem pengamanan baru ini mampu menekan risiko penyebaran penyakit sekaligus menjaga stabilitas sosial di wilayah Sulawesi Selatan.

Polda Sulsel secara efektif akan menindak secara tegas masyarakat yang melanggar sesuai ketentuan dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), jika  Otoritas Pemda memberlakukannya sesuai rencana

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi Ibrahim Tompo saat ditemui  di Mapolda Sulsel, mengatakan, saat ini pihaknya sedang menunggu Peraturan pemberlakuan PSBB dari Pemda,  nantinya kami memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memahami Peraturan Pemkot tersebut

"Jadi kita juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bisa memahami lebih mendalam," kata Kombes Pol Ibrahim.Tompo

Menurut dia, upaya ini dilakukan sekaligus sebagai sosialisasi terhadap peraturan tersebut. Jika dalam hitungan satu hingga dua hari ke depan sosialisasi tersebut berjalan dengan baik maka penindakan dapat dilakukan.

"Mudah-mudahan satu dua hari ke depan sosialisasi sudah berjalan dengan baik, sehingga kemudian hari Jumat kita sudah mulai lebih tegas lagi dalam hal penindakan terhadap warga yang masih belum sesuai dengan ketentuan PSBB ini," kata Kombes Pol Ibrahim Tompo

Ibrahim menjelaskan, aturan dalam PSBB tersebut mengatur di antaranya , pembatasan kerumunan orang,  giat keagamaan , pembatasan jumlah penumpang dalam kendaraan pribadi dan pembatasan penumpang angkutan umum hanya 50 persen. Kemudian jarak antara penumpang juga harus mengacu "physical distancing".

Pengendara kendaraan pribadi seperti mobil walau hanya berdua orang tetap harus menerapkan pembatasan fisik. Penumpang harus duduk di belakang, sedangkan pengemudi tetap di depan sendirian.

"Kemudian juga kewajiban menggunakan masker dan sarung tangan bagi pengendara sepeda motor," kata Ibrahim

Untuk memudahkan pemantauan dan pengawasan penerapan PSBB, Polda Sulsel membangun 6 posko pemeriksaan  di perbatasan dan  15 posko pengamanan di seluruh wilayah Kota Makassar. selain itu Kepolisian juga mendirikn 12 dapur lapangan yang tersebar diseluruh Kecamatan di Kota Makassar.

"Intinya adalah untuk memastikan warga Kota Makassar mematuhi aturan-aturan di dalam PSBB tersebut jika diterapkan," kata Ibrahim

Aturan PSBB di kota Makassar rencananya mulai berlaku pada Jumat (24/4) dan diharapkan dapat ditaati oleh seluruh masyarakat yang tinggal di Kota Makassar

Adapun yang dibatasi selama PSBB sesuai PMK nomor 9 tahun 2020 adalah sekolah dan tempat kerja diliburkan dan dilaksanakan di rumah  kecuali delapan sektor seperti terkait bahan pangan dan kesehatan, serta pembatasan kegiatan agama.

Pembatasan kegiatan di tempat / fasilatas umum, pembatasan kegiatan sosial budaya, dibatasi Jumlah orang dan jarak orang, Sedangkan pembatasan moda transportasi umum dibatasi jam operasional termasuk jumlah penumpang per moda.

(rill/as)

Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Polda Sulsel Perkuat Sistem Keamanan Berbasis Protokol PSBB untuk Kawal Aktivitas Publik
« Prev Next »

Jangan lupa ikuti kami di

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Trending Now

Konten Berbayar berikut dibuat dan disajikan advertiser. Wartawan timurkota.com tidak terlibat dalam aktivitas jurnalisme artikel ini.

Iklan

.entry-content { line-height: 1.4em; }