TIMURKOTA.COM-- Berbagai peristiwa menarik terjadi di kalangan Caleg gagal. Mulai dari Caleg yang meninggal dunia pasca mengetahui dirinya gagal. Ada pula yang dilarikan ke rumah sakit lantaran jatuh sakit setelah gagal duduk di parlemen.
Terbaru kejadian menyita perhatian juga terjadi di Kelurahan Tomolu, Kota Tidore, Kepulauan Maluku. Oknum Caleg DPR RI bernama, Ahmad Hatari terlibat perselisihan dengan jemaah masjid usai melaksanakan Ibadah Salat Jumat. Pemicunya adalah sang Caleg menyinggung soal bantuan yang diberikan namun target suara tidak tercapai.
Bantuan yang dikembalikan warga berupa karpet serta jam duduk besar.
Hal ini diakukan lantaran warga telah tersinggung ketika setelah Ahmad Hatari memberikan sambutan kepada jemaah sholat Jumat.
Dalam sambutannya itu, Ahmad Hatari membahas masalah bantuan yang selama ini ia berikan, namun timbalbaliknya tidak sesuai harapan.
Caleg dari Partai Nasdem itu hanya berhasil meraih 700 suara di Pemilu 2019.
Pernyataan Ahmad Hatari yang juga merupakan anggota DPR RI Dapil Maluku Utara itu spontan membuat warga marah.
"Jemaah yang ikut shalat Jumat itu terbawa amarah yang tidak bisa dibendung lagi, mereka langsung berteriak Ahmad Hatari agar keluar dari masjid dan meninggalkan Kelurahan Tomalou, karena di tempat ibadah ini Ahmad Hatari menyinggung soal bantuan di Masjid Tomalou. Dari bantuan itu kata Ahmad Hatari sudah diberikan, namun suara yang ia dapat di Kelurahan Tomalou tidak singnifikan," ujar Saiful.
“Berdasarkan informasi bahwa Ahmad Hatari tidak puas karena mendapat 700 suara di Tomalou. Dia juga sempat menyentil beberapa calon legislatif yang mendapatkan suara signifikan di Tomalou, padahal kata dia, tidak memberikan bantuan ke Tomalou,” tambahnya.
Kemarahan warga itu membuat Ahmad Hatari langsugn keluar dari masjiddan meninggalkan kelurahan itu.
Warga pun langsung mengeluarkan seluruh bantuan yang sudah diberikan Ahmad Hatari berupa karpet dan jam duduk besar dari dalam masjid.
Mereka pun mengembalikan bantuan itu ke Kelurahan Gurabati yang merupakan asal dari AHmbad Hatari.
Bantuan tersebut pun juga ditolak oleh warga Kelurahan Gurabati.
Akhirnya kedua warga kelurahan itu terlibat adu mulut hingga saling lempar menggunakan batu.
Kericuhan pun terjadi dan segera diamankan oleh Polres Tikep dibantu BKO Brimob.
Kapolres Kepulauan Tidore AKBP Goly Heriyadi mengatakan, saat ini situasi di dua kelurahan itu sudah kembali kondusif dan terkendali.
Meski begitu, personel petugas keamanan masih berjaga-jaga dan melakukan patroli untuk mengantisipasi dan memastikan kejadian serupa terjadi lagi.
“Untuk saat ini situasi sudah aman dan terkendali, normal seperti biasa,” kata kapolres.
“Anggota polres masih melakukan pejagaan dan patroli dialogis di kedua keluraham memastikan kejadian tidak berkembang,” tegas kapolres.
(rill/as)
Terbaru kejadian menyita perhatian juga terjadi di Kelurahan Tomolu, Kota Tidore, Kepulauan Maluku. Oknum Caleg DPR RI bernama, Ahmad Hatari terlibat perselisihan dengan jemaah masjid usai melaksanakan Ibadah Salat Jumat. Pemicunya adalah sang Caleg menyinggung soal bantuan yang diberikan namun target suara tidak tercapai.
Bantuan yang dikembalikan warga berupa karpet serta jam duduk besar.
Hal ini diakukan lantaran warga telah tersinggung ketika setelah Ahmad Hatari memberikan sambutan kepada jemaah sholat Jumat.
Dalam sambutannya itu, Ahmad Hatari membahas masalah bantuan yang selama ini ia berikan, namun timbalbaliknya tidak sesuai harapan.
Caleg dari Partai Nasdem itu hanya berhasil meraih 700 suara di Pemilu 2019.
Pernyataan Ahmad Hatari yang juga merupakan anggota DPR RI Dapil Maluku Utara itu spontan membuat warga marah.
"Jemaah yang ikut shalat Jumat itu terbawa amarah yang tidak bisa dibendung lagi, mereka langsung berteriak Ahmad Hatari agar keluar dari masjid dan meninggalkan Kelurahan Tomalou, karena di tempat ibadah ini Ahmad Hatari menyinggung soal bantuan di Masjid Tomalou. Dari bantuan itu kata Ahmad Hatari sudah diberikan, namun suara yang ia dapat di Kelurahan Tomalou tidak singnifikan," ujar Saiful.
“Berdasarkan informasi bahwa Ahmad Hatari tidak puas karena mendapat 700 suara di Tomalou. Dia juga sempat menyentil beberapa calon legislatif yang mendapatkan suara signifikan di Tomalou, padahal kata dia, tidak memberikan bantuan ke Tomalou,” tambahnya.
Kemarahan warga itu membuat Ahmad Hatari langsugn keluar dari masjiddan meninggalkan kelurahan itu.
Warga pun langsung mengeluarkan seluruh bantuan yang sudah diberikan Ahmad Hatari berupa karpet dan jam duduk besar dari dalam masjid.
Mereka pun mengembalikan bantuan itu ke Kelurahan Gurabati yang merupakan asal dari AHmbad Hatari.
Bantuan tersebut pun juga ditolak oleh warga Kelurahan Gurabati.
Akhirnya kedua warga kelurahan itu terlibat adu mulut hingga saling lempar menggunakan batu.
Kericuhan pun terjadi dan segera diamankan oleh Polres Tikep dibantu BKO Brimob.
Kapolres Kepulauan Tidore AKBP Goly Heriyadi mengatakan, saat ini situasi di dua kelurahan itu sudah kembali kondusif dan terkendali.
Meski begitu, personel petugas keamanan masih berjaga-jaga dan melakukan patroli untuk mengantisipasi dan memastikan kejadian serupa terjadi lagi.
“Untuk saat ini situasi sudah aman dan terkendali, normal seperti biasa,” kata kapolres.
“Anggota polres masih melakukan pejagaan dan patroli dialogis di kedua keluraham memastikan kejadian tidak berkembang,” tegas kapolres.
(rill/as)