 |
| Ilustrasi suasana belajar mengajar di pedesaan |
TIMURKOTA.COM- Keputusan pemerintah yang meniadakan proses belajar mengajar di kelas menimbulkan permasalahan baru.
Sejumlah daerah terpencil yang belum tersentuh jaringan internet tak dapat melaksanakan proses belajar mengajar dengan sistem daring.
"Kita hanya mengikuti instruksi pemerintah meliburkan siswa. Tidak ada sekolah dengan sistem daring karena jaringan tak ada," ungkap salah seorang guru.
Menurut dia, diliburkannya siswa tersebut akan berdampak besar pada mutu pendidikan.
"Sekolah setiap hari saja terkadang kami kesulitan hadapi siswa. Apalagi kalau diliburkan begini," beber guru yang enggan namanya dimediakan ini.
Sudirman Basri (45 tahun) menyayangkan adanya kebikajakan meliburkan sekolah hingga ke pelosok desa.
"Di kampung kami jangankan jaringan internet. Buat nelpon saja susah. Mestinya anak-anak tetap sekolah karena kalau begini mereka semua (siswa) terancam putus sekolah," bebernya.
Sudirman meminta agar ada kebijakan terkait nasib siswa di daerah terpencil.
"Anak-anak kami pasti makin ketingggalan. Siswa di kota tetap sekolah sementara di sini tak ada aktivitas sama sekali," pintanya.
(rill/as)
