![]() |
| Petisi terkait dengan Penolakan TKA yang dilakukan sejumlah mahasiswa dan kalangan pemuda termasuk di Kabupaten Bone (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE – Sejumlah mahasiswa di Kabupaten Bone menginisiasi petisi penolakan terhadap rencana perekrutan tenaga kerja asing (TKA) di berbagai proyek strategis di wilayah Sulawesi Selatan. Gerakan ini muncul sebagai wujud kepedulian terhadap nasib tenaga kerja lokal yang dinilai semakin tersisih.
Petisi yang diprakarsai oleh kalangan aktivis muda dan mahasiswa tersebut telah beredar luas di berbagai platform digital.
Dalam petisi itu, mereka mendesak pemerintah daerah dan pusat untuk menunda seluruh perekrutan tenaga kerja asing sampai ada jaminan bahwa tenaga kerja lokal telah terserap secara maksimal.
Menurut Arman, salah satu mahasiswa, kehadiran TKA dalam jumlah besar berpotensi mengancam kesempatan kerja masyarakat di daerah.
“Kami tidak menolak investasi, tetapi kami menolak ketergantungan pada tenaga kerja asing. Sudah saatnya pemerintah menempatkan anak bangsa sebagai prioritas utama dalam pembangunan,” ungkapnya.
Sementara itu, Abd Hasrin, aktivis muda Bone yang ikut dalam inisiatif tersebut, menyebut petisi ini sebagai bentuk partisipasi generasi muda dalam menjaga kedaulatan ekonomi nasional.
“Petisi ini bukan bentuk perlawanan, tetapi panggilan moral agar pemerintah mendengar suara masyarakat. Kami ingin tenaga lokal diberi ruang dan kesempatan lebih luas,” ujarnya.
Petisi itu juga menyoroti perlunya pemerintah memperkuat pelatihan vokasi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia daerah, agar mampu bersaing dalam sektor industri besar yang sedang berkembang di Sulsel.
Hingga saat ini, ratusan tanda tangan dukungan telah dikumpulkan, baik secara daring maupun melalui jaringan kampus. Para penggagas berharap, aspirasi ini dapat menjadi perhatian pemerintah pusat untuk meninjau ulang kebijakan tenaga kerja asing di proyek-proyek nasional. (*)


