 |
| Suasana FGD dilaksanakan terkait dengan pembangunan Masjid di lokasi eks Bola Soba (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE — Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bone menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Pembahasan Rencana Pembangunan Masjid di lokasi Ex Bola Soba, Kabupaten Bone, yang digelar hari ini dan diikuti oleh berbagai unsur organisasi, tokoh masyarakat, serta perwakilan pemerintah daerah.
Dalam forum tersebut, PMII Cabang Bone yang tergabung dalam Gerakan Peduli Bola Soba (GPBS) secara tegas menolak rencana pembangunan masjid di kawasan bersejarah Ex Bola Soba. Menurut Ketua PMII Bone, pembangunan di kawasan tersebut berpotensi merusak nilai historis dan warisan budaya yang menjadi identitas masyarakat Bone.
“Kami bukan menolak pembangunan masjid, tetapi kami menolak pembangunan di kawasan Ex Bola Soba. Kawasan ini adalah ruang bersejarah yang merepresentasikan identitas, kejayaan, dan peradaban Bone masa lampau. Jangan sampai atas nama pembangunan, kita justru menghapus jejak sejarah kita sendiri,” tegas Ketua PMII Bone dalam forum tersebut.
Ia menegaskan, PMII bersama elemen yang tergabung dalam GPBS berkomitmen menjaga dan melestarikan kawasan Ex Bola Soba sebagai situs sejarah dan warisan budaya Kerajaan Bone. Pembangunan rumah ibadah, lanjutnya, seharusnya diarahkan ke lokasi lain yang tidak memiliki keterikatan dengan nilai sejarah dan kebudayaan.
“Masjid bisa dibangun di mana saja, tetapi sejarah tidak bisa diganti. Bola Soba adalah simbol peradaban Bone yang harus dijaga bersama, bukan dihapus oleh proyek pembangunan,” lanjutnya.
Sejumlah organisasi masyarakat, tokoh adat, akademisi, dan budayawan yang tergabung dalam GPBS turut menyuarakan penolakan kolektif terhadap pembangunan tersebut. Mereka menilai kawasan Ex Bola Soba semestinya difungsikan sebagai pusat pelestarian sejarah, pendidikan budaya, dan kebanggaan masyarakat Bone.
