 |
| Ketua Fatayat NU demosioner Haryany Ismail, S.Ag., MH menyerahkan mandat kepada Ketua Terpilih (Foto: Dok. Istimewa) |
TIMURKOTA.COM, BONE- Fatayat Nahdlatul Ulama (FNU) Cabang Bone, sebagai salah satu Badan Otonom di bawah naungan Nahdlatul Ulama (NU), sukses melaksanakan Konferensi Cabang (Konfercab) yang ke VII.
Kegiatan tersebut digelar di Aula Hasyim Asy’ary Gedung PCNU Kabupaten Bone pada Minggu (16/02/25). Konfercab ini menjadi momen penting bagi organisasi perempuan NU dalam merencanakan langkah ke depan serta memilih kepengurusan baru untuk periode 2025-2030.
Konferensi ini dibuka oleh Ketua Tanfidziah PCNU Bone, Dr. Rahmatunnair, M.Ag, yang dihadiri oleh Ketua PW Fatayat NU Sulawesi Selatan, Maria Ulfa, M.Kes, beserta jajaran pengurus wilayah lainnya.
Dalam sambutannya, Dr. Rahmatunnair mengucapkan terima kasih kepada pengurus sebelumnya yang dipimpin oleh Haryany Ismail, S.Ag., MH.
Ia menghargai dedikasi dan pengabdian pengurus FNU Bone yang telah berkontribusi selama dua periode, yaitu dari tahun 2014 hingga 2024.
“Saya berharap, meskipun masa khidmat telah berakhir, pengurus yang demisioner tetap berkomitmen untuk mengabdi kepada NU,” ungkapnya.
Pendiri PMII di Kabupaten Bone itu menitipkan pesan kepada pengurus yang baru agar terus menggelorakan syiar-syiar Ahlussunnah wal Jama’ah dan mewujudkan misi NU sebagai umat yang rahmatan lil-alamin.
“Agenda kerja Fatayat NU ke depan harus lebih inovatif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Kita harus menjadi bagian dari solusi, bukan hanya dalam konteks agama, tetapi juga dalam konteks sosial dan ekonomi,” ungkapnya.
Hal sama diungkapkan Maria Ulfa, dalam sambutannya, memberi apresiasi kepada PC FNU Bone atas kreativitas dan aktivitas yang telah dilakukan selama lima tahun terakhir.
Ia menekankan pentingnya hubungan yang terjalin antara Fatayat NU Bone dengan berbagai lembaga sosial masyarakat dan pemerintah.
“Soliditas dengan keluarga besar NU di Kabupaten Bone harus terus diperkuat,” tegas Maria.
Pentingnya hubungan tersebut tercermin dalam berbagai agenda kerja yang telah dilaksanakan, termasuk kegiatan sosial, pemberdayaan perempuan, dan penguatan pendidikan keagamaan.
Maria juga menekankan bahwa Fatayat NU harus menjadi garda terdepan dalam menyebarkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah.
Salah satu agenda utama dalam Konfercab VII adalah pemilihan Ketua PC FNU Kabupaten Bone untuk masa khidmat 2025-2030.
Setelah pengurus sebelumnya dinyatakan demisioner, dua calon ketua muncul dalam pemilihan tersebut, Hastang Nur, S.Pd.I., M.Pd dan Musrini Muis, SE.Sy., ME.
Keduanya adalah dosen ASN di IAIN Bone, menunjukkan bahwa organisasi ini tidak hanya melibatkan aktivis, tetapi juga akademisi yang berpengalaman.
Proses pemilihan berjalan demokratis, di mana setiap Pimpinan Anak Cabang (PAC) FNU se-Kabupaten Bone memiliki hak suara.
Setelah dilakukan pemungutan suara, Hastang Nur terpilih sebagai ketua baru dengan perolehan suara terbanyak.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Ini adalah amanah yang harus saya jalankan sebaik-baiknya,” kata Hastang setelah terpilih.
Konfercab VII juga menetapkan tujuh orang formatur yang akan membantu ketua terpilih dalam menyusun kepengurusan PC FNU secara lengkap.
Hal ini penting untuk memastikan bahwa kepengurusan yang baru dapat berjalan efektif dan efisien dalam menjalankan program-program kerja yang telah direncanakan.
Hastang berharap agar kepengurusan yang baru dapat membawa Fatayat NU Bone ke arah yang lebih baik, dengan fokus pada penguatan peran perempuan dalam masyarakat.
“Kita perlu memanfaatkan potensi perempuan untuk berkontribusi dalam pembangunan dan kemajuan masyarakat,” tambahnya. (*)
