 |
| Pelajar asal Dusun Telaga, Desa Lompu, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh Tim Gabungan Basarnas Bone, (Foto: Dok. Istimewa) |
Penulis: Syamsul Bahri Arafah
Editor: timurkota.com
TIMURKOTA.COM, BONE – Setelah melalui pencarian intensif sejak Minggu sore, seorang bocah bernama Riski Aditya (10), pelajar asal Dusun Telaga, Desa Lompu, Kecamatan Cina, Kabupaten Bone, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh Tim Gabungan Basarnas Bone pada Senin (29/9/2025) sekitar pukul 09.00 Wita.
Peristiwa tragis ini bermula pada Minggu pagi (28/9/2025) sekitar pukul 07.30 Wita saat Aditya bersama tiga rekannya pergi memancing di Bendungan PGB Arasoe, Dusun Telaga.
Karena bosan memancing, mereka memutuskan mandi dan belajar berenang. Aditya yang belum mahir berenang diduga kehabisan napas hingga tenggelam.
Tiga temannya sempat berupaya menyelamatkan korban namun tidak berhasil. Mereka pulang ke rumah masing-masing tanpa memberitahukan peristiwa tersebut kepada orang tua korban karena takut dimarahi.
Pada pukul 18.15 Wita, Subhan, ayah korban, mulai khawatir karena anaknya belum kembali. Ia menuju lokasi bendungan dan menemukan sandal, baju, dan celana Aditya di tepi bendungan.
Kecurigaan pun muncul, lalu ia mendatangi ketiga teman anaknya untuk menanyakan keberadaan Aditya. Salah satu dari mereka akhirnya mengungkapkan bahwa Aditya tenggelam.
Subhan segera melapor ke pemerintah setempat. Salah satu warga kemudian menghubungi pihak Basarnas.
Pukul 00.45 Wita, Tim SAR gabungan tiba di lokasi untuk membantu masyarakat yang sejak sore telah melakukan pencarian.
Namun, karena cuaca hujan, pencarian dihentikan dan dilanjutkan pada Senin pagi.
Senin (29/9/2025) pukul 07.00 Wita, Tim Gabungan Basarnas bersama masyarakat kembali melakukan penyisiran.
Pada pukul 09.00 Wita korban berhasil ditemukan sekitar 15 meter dari lokasi penemuan pakaian dan sandal, dalam kondisi sudah tidak bernyawa.
Jenazah langsung dievakuasi ke rumah duka di Dusun Telaga, Desa Lompu, Kecamatan Cina, pukul 09.30 Wita.
Danramil Cina, Lettu Inf Andi Idianto, mengimbau orang tua yang tinggal di sekitar sungai dan bendungan agar lebih ketat mengawasi anak-anak mereka.
“Kami berharap orang tua lebih waspada dan menekankan kepada anaknya agar tidak bermain di bendungan apabila belum pandai berenang,” ujarnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan dan keselamatan anak-anak di area berisiko tinggi. (*)
